Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sidang Jimmy Lai Digelar di Hong Kong, Inggris Desak Pembebasan Segera

Penguasa media Jimmy Lai Chee-ying, pendiri Apple Daily, melapor ke kantor polisi setelah dia dibebaskan dengan jaminan menyusul penangkapannya berdasarkan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, Tiongkok 2 Desember 2020. (Foto: REUTERS/Lam Yik)

Peraturan Berdasarkan Hukum

Politisi pro-demokrasi Hong Kong, yang dulu merupakan masyarakat sipil dan media yang aktif, berada di bawah tekanan setelah demonstrasi massal pada tahun 2019.

Penguasa media Jimmy Lai, pendiri Apple Daily, meninggalkan Pengadilan Banding Akhir dengan van penjara di Hong Kong, Tiongkok 9 Februari 2021. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)

Hal itu dimulai karena kekhawatiran terhadap rencana undang-undang ekstradisi dengan Tiongkok daratan dan berkembang menjadi seruan untuk demokrasi yang lebih besar.

Setahun setelah diberlakukan, Amnesty International mengatakan undang-undang keamanan tersebut telah menghancurkan hak serta kebebasan Hong Kong.

AS juga menyerukan pembebasan Lai segera dan mengutuk penuntutan tersebut.

“Lai telah ditahan sebelum persidangan selama lebih dari 1.000 hari, dan pihak berwenang Hong Kong dan Beijing telah menolak pilihan perwakilan hukumnya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan. 

“Kami menyerukan kepada pihak berwenang Hong Kong untuk segera membebaskan Jimmy Lai dan semua orang lainnya yang dipenjara karena membela hak-hak mereka,” terangnya.

Keamanan pada hari Senin diperketat setelah Menteri Keamanan Chris Tang memperingatkan bahwa pengamanan akan ditingkatkan karena sebelumnya kasus-kasus serupa berpotensi terjadi kegaduhan.

Orang-orang mulai mengantri lebih awal untuk mendapatkan tiket dengan hanya 70 kursi di tempat utama gedung pengadilan West Kowloon yang terbuka untuk umum.

Beberapa polisi pun mengenakan perlengkapan anti huru-hara, sementara yang lain membawa anjing. 

Sebuah kendaraan penjinak bom di parkir di dekatnya.

“Kasus Jimmy Lai adalah kasus yang mempersenjatai sistem hukum di Hong Kong,” kata Finn Lau, seorang aktivis yang berbasis di Inggris dan pendiri Hong Kong Liberty.

“Tidak ada lagi supremasi hukum di Hong Kong. Itu hanya aturan berdasarkan hukum,” imbuhnya.

Lai telah dinyatakan bersalah dan dipenjara atas kasus terpisah terkait dengan manajemen Apple Daily dan keterlibatannya dalam aksi memperingati pembantaian Lapangan Tiananmen tahun 1989.

Edisi terakhir Apple Daily mulai dicetak pada Juni 2021. Publikasi lain yang mengkritik pemerintah juga telah ditutup. (spm/ads)