Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Simak, CEO Grab Sebut akan Pecat 1000 Karyawan

CEO Grab Sebut akan Pecat 1000 Karyawan, Berikut Alasannya
Grab Akan Pecat 1.000 Karyawan: Sumber: REUTERS

ANDALPOST.COM – Aplikasi pemesanan kendaraan dan makanan paling terkemuka di Asia Tenggara, Grab, mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan melakukan pemecatan karyawan.

Pemecatan tersebut dilakukan terhadap 1.000 karyawan, atau sekitar 11 persen dari total karyawan Grab di Singapura.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO Grab, yaitu Anthony Tan, melalui sebuah surat yang ditujukkan kepada karyawan Grab.

“Saya ingin memperjelas bahwa kami tidak melakukan ini sebagai jalan pintas menuju profitabilitas,” tulis CEO Anthony Tan pada Selasa (20/06/2023). 

Dikatakan, bahwa alasan dibalik pemecatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah terdapatnya kebutuhan perusahaan untuk mengelola biaya. Kemudian juga, memastikan layanan yang lebih terjangkau jangka panjang.

“Perubahan tidak pernah secepat ini. Teknologi seperti AI (kecerdasan buatan) generatif berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biaya modal telah meningkat, secara langsung berdampak pada lanskap persaingan,” jelas Tan dalam surat tersebut.

Sebagai Cara Pengelolaan Biaya Grab

Sejak perusahaan tersebut didirikan pada tahun 2012, Grab berkembang dengan pesat. Yakni, dimana aplikasi Grab tumbuh menjadi pemain dominan di delapan pasar Asia Tenggara. Lalu, sebagian berkat insentif besar bagi pengguna dan pengemudi.

“Kita harus menggabungkan skala kita dengan eksekusi yang gesit dan kepemimpinan biaya, sehingga kita dapat menawarkan layanan yang lebih terjangkau secara berkelanjutan dan memperdalam penetrasi massa kita,” tulis Tan.

CEO Grab Sebut akan Pecat 1000 Karyawan, Berikut Alasannya
Anthony Tan: Sumber: Bloomberg

Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan pada Desember 2021, Grab terkena dampak dari aksi jual yang luas. Yakni, dimana terdapat investor yang memalingkan wajah dari perusahaan Grab. 

Oleh karena itu, Grab pun merasakan kerugian dikarenakan suku bunga yang naik dan perlambatan ekonomi, diikuti harga saham yang turun 70 persen dari pasanya. 

Pada bulan Mei, Grab juga melaporkan kerugian yang dialami perusahaan. Yaitu, terdapat kerugian kuartal sebesar $250 juta. Tetapi, mengatakan pendapatan pada kuartal pertama tahun ini naik 130,3 persen menjadi $525 juta dari tahun lalu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.