Dengan itu, Xi sendiri mengungkapkan terkait integrasi tersebut, karena adanya hal-hal yang konsisten antara Marxisme dan budaya tradisional negara.
Alhasil, dengan adanya integrasi ini, Xi berharap China dapat menciptakan suatu kebudayaan baru yang sesuai dengan modernisasi negara. Serta, dengan budaya yang penuh dengan ciri-ciri sosialisme China.
“Integrasi mereka (Marxisme dan budaya tradisional), akan menyediakan suatu ruang kebudayaan untuk menciptakan inovasi teoritis dan institusional. Serta, meningkatkan subjektivitas budaya warga China,” terang Xi.
Atas hal itu, integrasi antara keduanya menunjukkan bagaimana pemerintah. Khususnya, Partai Komunis China (PKC) melihat keyakinan mereka untuk sebuah upaya baru terkait sejarah dan budaya mereka.
Dilaporkan melalui Xinhua, China percaya diri akan “jalan” yang mereka sudah pilih. Mereka percaya akan budaya dan sejarah mereka sendiri, dan akan terus berjalan untuk mencapai tujuan mereka.
Demikian, Xi juga menyebutkan bahwa China harus tetap berkomitmen pada ‘keterbukaan’ dan ‘keikutsertaan’ mereka terhadap budaya. Serta, untuk mengadaptasi pada budaya asing yang masuk dalam negara tersebut. (adk/lfr)