ANDALPOST.COM – Tepat hari ini Jumat (1/9/2023), Singapura menggelar pemilihan presiden (pilpres).
Hingga kini pemungutan suara pun masih berlangsung setelah warga memberikan suara mereka.
Sebanyak tiga kandidat maju dalam pilpres 2023.
Pemilihan ini menjadi pilpres pertama yang diperebutkan sejak 2011 silam.
Tiga kandidat tersebut ialah mantan kepala investasi GIC Ng Kok Song, mantan menteri senior Tharman Shanmugaratnam, dan mantan kepala eksekutif NTUC Income Tan Kin Lian.
Dari ketiga kandidat tersebut, nama Tharman Shanmugaratnam digadang-gadang akan memenangkan suara.
Pemilih yang memenuhi syarat mulai memberikan suaranya pada pukul 8 pagi ketika tempat pemungutan suara (TPS) dibuka.
Namun antrian sudah mulai terbentuk di beberapa stasiun sebelum jam buka, seperti Sekolah Dasar Waterway di Punggol dimana terlihat antrean orang menunggu di luar gerbang.
Pada awal pemungutan suara, mereka mulai berkumpul di beberapa lokasi di seluruh pulau tersebut.
“Karena pemungutan suara akan berlangsung hingga jam 8 malam, kami menyarankan para pemilih untuk tiba di tempat pemungutan suara pada sore hari, terutama pada sore hari ketika antrian biasanya lebih pendek,” himbau Departemen Pemilihan Umum Singapura (ELD).
“Kami meminta kesabaran dan pengertian para pemilih saat kami membersihkan antrian pagi,” imbuhnya.
Antusias dan Antrean
Sementara itu, barisan warga juga terlihat di void deck Blok 307, Jurong East Street 32.
Mereka rela antre untuk memberikan suara pada pilpres tahun ini.
Pemeriksaan di situs ELD pada pukul 08.35 menunjukkan bahwa antara 141 dan 160 orang berada dalam antrian.
Sayangnya, terjadi kemacetan sekitar 15 menit.
Seorang pemilih yang tiba pada pukul 8.12 pagi mengatakan ia menunggu sekitar satu jam untuk mendapatkan gilirannya.
Dia mengaku memberikan suara pada pagi hari karena harus berangkat kerja.
Begitu pula dengan antrian antara 80 hingga 100 orang yang terbentuk di Klub Komunitas Geylang Serai pada jam buka.
Beberapa warga lanjut usia terlihat duduk di kursi sambil menunggu giliran.
Antrean mulai surut menjelang pukul 09.00 waktu setempat.
Seorang pemilih bernama Cassendra Tan (52) yang menunggu hanya dua menit, menggambarkan proses pemungutan suara sangat cepat.
Dalam pernyataannya sebelum pukul 10 pagi, ELD mengatakan bahwa situasi antrian telah membaik di sebagian besar TPS.
“Masalah teknis dengan sistem pendaftaran elektronik secara bertahap diselesaikan. Para pemilih masih didorong untuk pergi keluar untuk memilih sepanjang hari,” tambah ELD.
Di panti jompo Society for the Aged Sick di Hougang, warga bernama Lee Dan Lin adalah penghuni pertama di sana yang memberikan suaranya.
Pria berusia 75 tahun itu mengatakan proses memberikan suara pada pilpres tahun ini sangat nyaman dan hanya memakan waktu sekitar lima menit.
Ini adalah pertama kalinya tempat pemungutan suara didirikan di panti jompo. Sebelumnya, warga harus dibawa ke TPS di luar panti jompo.
Sebanyak 31 TPS khusus didirikan di panti jompo untuk pilpres tahun ini.
“Saya cukup senang melihat penghuninya terlihat bahagia. Beberapa menyatakan keinginan mereka untuk memilih,” ujar Kepala operasional panti jompo Kate Koh.
Di antara mereka yang juga hadir di TPS adalah Presiden Halimah Yacob, yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas Chung Cheng (Utama), dan Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong, yang memberikan suaranya di Crescent Girls’ School.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.