Kondisi Kementerian Pertahanan China
Pada bulan Agustus, muncul laporan bahwa Xi telah melakukan perombakan besar-besaran. Dengan mengganti dua jenderal pasukan roket yang mengawasi persenjataan nuklir dan rudal negara tersebut.
Kedua jenderal tersebut, yakni Li Yuchao, kepala unit kekuatan roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), dan wakilnya, Liu Guangbin, sudah tidak terlihat di depan umum selama berbulan-bulan.
Seminggu setelah penunjukan jenderal-jenderal baru dalam pasukan roket tersebut, South China Morning Post melaporkan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya anti-korupsi baru yang dilakukan oleh Perdana Menteri Tiongkok.
“Selain perannya dalam penangkal nuklir negara tersebut, kekuatan roket juga merupakan elemen penting dalam upaya Beijing untuk meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan,” kata laporan SCMP.
Sejak menjabat pada tahun 2013, Xi telah mengawasi kampanye pemberantasan korupsi yang tak henti-hentinya. Di mana menurut para ahli juga ditujukan kepada musuh-musuh politik. Tindakan keras ini terutama berfokus pada pemberantasan korupsi di tubuh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
“Jika pemecatan menteri pertahanan dan pemimpin Pasukan Roket disebabkan oleh korupsi, hal ini menunjukkan bahwa proses pemeriksaan yang dilakukan Xi dalam memilih pejabat tinggi sangat cacat dan menunjukkan bahwa korupsi adalah hal yang lumrah dalam sistem tersebut meskipun Xi sudah berkampanye selama satu dekade untuk menentang hal tersebut,” ungkap Dennis Wilder, mantan pakar CIA.
“Agak mengejutkan bahwa dalam tiga bulan Tiongkok telah menghilangkan menteri luar negeri dan pertahanannya,” katanya kepada Guardian. (paa/ads)