Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Lima Wanita Masuk Kabinet PM Fumio Kishida, Ukir Sejarah Baru 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (tengah depan) berpose dengan anggota kabinet baru setelah perombakan, di Tokyo pada 13 September 2023. (Foto: Kazuhiro Nogi—AFP/Pool/Anadolu Agency/Getty Images)

ANDALPOST.COM — Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida telah menunjuk lima wanita untuk bergabung ke dalam kabinetnya, Kamis (14/9/2023).

Masuknya lima wanita tersebut menjadi jumlah tertinggi sejak tahun 2014 silam. Gebrakan itu dilakukan sebagai bagian dari perombakan menteri yang ia harap akan meningkatkan terobosan baru.

Salah satu tokoh penting yang masuk dalam kabinet adalah Yoko Kamikawa. Ia menjadi Menteri Luar Negeri perempuan pertama Jepang dalam hampir dua dekade.

“Kami ingin menunjukkan kehadiran Jepang dan membangun kepercayaan dengan rekan-rekan kami di seluruh dunia,” katanya pada hari Kamis pada konferensi pers pertamanya sejak menjabat.

Ia juga mengatakan Jepang akan mengupayakan tindakan andal dengan China dan mempertahankan pembicaraan dengan tetangganya dalam upaya memperbaiki hubungan mereka.

Wanita berusia 70 tahun tersebut sebelumnya diketahui sebagai menteri kehakiman Jepang. Ia bertugas mengawasi eksekusi tokoh penting dalam sekte kiamat Aum Shinrikyo, yang bertanggung jawab atas serangan gas sarin yang fatal di sistem metro Tokyo pada tahun 1995 silam.

Perombakan itu terjadi saat dukungan terhadap partai Kishida terus menurun. Menurut jajak pendapat Kyodo News bulan Agustus, hanya 33,6 persen warga Jepang yang saat ini mendukung sang PM.

Peringkat persetujuan telah turun sejak Juli 2022 dan mencapai titik terendah 33,1 persen pada Desember lalu.

Kishida berharap bahwa penunjukan lebih banyak perempuan akan meningkatkan dukungannya di kalangan pemilih yang lebih progresif dan lebih muda.

Minimnya Anggota Kabinet Perempuan

Menteri baru yang bertanggung jawab atas kebijakan anak-anak, Ayuko Kato, mengambil sumpahnya di Istana Kekaisaran. Dia adalah salah satu dari sejumlah perempuan yang tercatat dalam kabinet Kishida. (Foto: Imperial Household Agency of Japan/AFP)

Sebelum pengumuman itu, hanya dua dari 19 anggota kabinet yang merupakan perempuan. Sebab keterwakilan perempuan di dunia politik di Jepang sangat sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain.

Sehingga, Jepang berada di peringkat 138 dari 146 negara dalam hal kesetaraan gender dalam politik, menurut Forum Ekonomi Dunia.

“Ini sebuah langkah kecil ke arah yang benar dari sebuah partai politik dengan catatan keterwakilan perempuan yang sangat buruk,” Jeffrey Hall, dosen khusus Studi Jepang di Universitas Studi Internasional Kanda.

Di antara perempuan yang ditunjuk, Hanako Jimi, mantan dokter, kini menjabat Menteri Revitalisasi Daerah.

Sementara Ayuko Kato, anggota kabinet termuda pada usia 44 tahun, akan bertanggung jawab atas kebijakan anak. Ia sebelumnya adalah seorang konsultan manajemen dan merupakan putri seorang politisi terkenal.

Menteri rekonstruksi sekarang adalah Shinako Tsuchiya, yang sebelumnya merupakan seorang peneliti kuliner dan seniman bunga.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.