Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Virus Nipah, Infeksi Virus Mematikan di India yang Telah Tewaskan 2 Orang

Petugas Kesehatan Kerala yang menggunakan alat pelindung diri atau hazmat saat membawa jenazah terduga infeksi virus Nipah di rumah sakit Sumber: Kompas

ANDALPOST.COM — Negara bagian Kerala di India Selatan menutup beberapa sekolah, kantor dan transportasi umum pada hari Rabu. Dalam upaya menghentikan penyebaran virus Nipah yang langka dan mematikan. Kasus tersebut telah menewaskan dua orang hingga saat ini. 

Saat ini, dua orang dewasa dan seorang anak masih terinfeksi di rumah sakit, dan lebih dari 700 orang sedang menjalani tes virus tersebut. Menurut penelitian, virus ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar, babi. Bahkan manusia yang terinfeksi, kata seorang pejabat kesehatan negara bagian.

Pemerintah negara bagian pada Rabu (13/9/2022) malam mengatakan, setidaknya 706 orang. Termasuk 153 petugas kesehatan, sedang menjalani tes untuk memeriksa penyebaran virus. Namun hingga saat ini, hasil dari pemeriksaan tersebut masih belum menunjukkan hasilnya. 

“Lebih banyak orang bisa dites. Fasilitas isolasi akan disediakan,” ucap Pinarayi Vijayan, Menteri Utama Kerala dalam sebuah pernyataan. 

Menyusul pernyataan tersebut, Vijayan juga meminta masyarakat menghindari pertemuan publik di distrik Kozhikode selama 10 hari ke depan. 

Virus yang terjadi di negara bagian India ini telah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Terhitung ada dua orang yang terbukti terinfeksi telah meninggal sejak 30 Agustus dalam wabah virus keempat di Kerala sejak 2018. Hal ini memaksa pihak berwenang untuk mendeklarasikan zona penahanan di setidaknya delapan desa Kozhikode.

“Kami fokus pada pelacakan kontak orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala,” kata Menteri Kesehatan negara bagian Veena George kepada wartawan.

Jenis Virus yang Sama dengan Wilayah Lain

Salah satu hewan yang bisa membawa virus Nipah Sumber: Duke Today

Ia mengatakan, virus yang terdeteksi di Kerala sama dengan yang ditemukan sebelumnya di Bangladesh, yaitu jenis virus yang menyebar dari manusia ke manusia dengan tingkat kematian yang tinggi tetapi memiliki riwayat penularan yang lebih rendah.

“Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian negara bagian untuk mengatasi krisis medis,” katanya. Seraya menambahkan bahwa ahli epidemiologi di negara bagian tersebut menggunakan antivirus dan antibodi monoklonal untuk mengobati tiga orang yang terinfeksi, termasuk seorang pekerja medis.

Aturan isolasi yang ketat pun telah diterapkan, dengan staf medis dikarantina setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.