Politik dan Kembalinya Thaksin Shinawatra
Kembalinya politisi Thailand yang paling terkenal, yakni Srettha akan menambah spekulasi bahwa Thaksin Shinawatra turut berpengaruh dalam kemenangan sang PM baru tersebut.
Namun, baik Thaksin Shinawatra maupun partai Pheu Thai menolak tuduhan itu. Tetapi, kembalinya Shinawatra ke Thailand semakin memperkuat anggapan tersebut.
Putaran pemilu pada hari Selasa menjadi babak perebutan kekuasaan hampir dua dekade antara keluarga Shinawatra dan sekutu bisnisnya.
Shinawatra terlihat mengenakan jas hitam, dasi merah, dan pin kerah kuning bertuliskan lambang kerajaan saat berada di bandara.
Ia mengatupkan tangannya dalam salam tradisional “wai” kepada orang banyak sebelum berlutut dan membungkuk hormat di depan foto raja dan ratu Thailand.
Sosok Thaksin memang masih menjadi politikus yang dicintai tapi juga sebagian orang tetap membencinya.
Ratusan pendukung kaos merah yang membawa spanduk berkumpul di bandara untuk menyambut Thaksin. Meskipun Thaksin berulang kali mengingkari janjinya untuk kembali ke negaranya, ia tetap populer di kalangan pendukungnya.
“Tak peduli di negeri mana dia berada, kemanapun dia pergi, saya hanya mencintai Thaksin dan selalu mencintainya,” kata Boonying Pim-Makaed, dari Provinsi Timur Laut Loei.
“Saya sangat senang dia kembali,” ujarnya. (spm/ads)