Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Startup Kembali Lakukan PHK, Kali ini Giliran Sayurbox

Sayurbox umumkan akan melakukan Pemutusan hubungan Kerja bagi 5% karyawannya. (Sumber: Instagram)

ANDALPOST.COM – Perusahaan startup agritech, Sayurbox, mengumumkan pemutusan hubungan kerja kepada (PHK) karyawannya pada Selasa (06/12/2022). Mereka melakukan PHK sebesar 5 persen dari total keseluruhan organisasi.

Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox, Amanda Susanti, mengatakan bahwa sulit baginya untuk mengambil keputusan tersebut.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada karyawan yang terkena PHK kendati kelangsungan perusahaan yang tak bisa dihindari.

Diduga PHK tersebut dilakukan oleh Sayurbox agar perusahaan dapat berubah menjadi perusahaan yang mandiri secara finansial.

Alasan lainnya adalah agar perusahaan tersebut bisa tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang, terutama saat ada tantangan ekonomi makro global.

“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari, supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif,” ungkap Amanda pada Rabu (07/12/2022)

“Terutama dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerja sama dengan kami dan supaya bisnis bisa sustainable dalam jangka panjang,” lanjut sang CEO itu.

Sayurbox menjelaskan bahwa para pegawai yang terdampak PKH akan mendapatkan paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Mereka juga menjelaskan bahwa perusahannya akan menyediakan program pendampingan bagi karyawan yang terdampak. Hal ini bertujuan agar mereka yang ter-PHK mendapatkan kesempatan untuk mencari pekerjaan baru lainnya.

Perusahaan juga menyediakan akses ke media pencarian pekerjaan dari berbagai perusahaan yang memiliki lowongan pekerjaan. Salah satu terobosannya yakni akses ke “Sayur Alumni Support”.

Sayur Alumni Support adalah media yang digunakan oleh Sayurbox untuk membantu para pegawai yang terkena PHK dalam mencari pekerjaan.

Pada media tersebut, mereka dapat mengunggah CV yang nantinya akan diberikan pada sejumlah potential employers. Termasuk kepada para investor, partner, agensi perekrut dan perusahaan lain.

“Sayurbox berterima kasih atas kerjasama dari komunitas pekerja, alumni, dan partners untuk menghadapi masa penuh tantangan ini karena telah membantu dari awal dan terus suportif sampai sekarang,” ujarnya.

Hingga akhir bulan masa kerja, para karyawan yang terkena PHK masih dapat menggunakan asuransi dan hal lainnya. Mereka juga dapat mengakses sejumlah workshop khusus yang dapat menjadi bekal setelah efisiensi yang dirancang oleh Human Capital Sayurbox.

“Dengan kondisi yang baru saja terjadi ini, kami berharap kedepannya Sayurbox akan berkembang lagi dan lebih solid, guna memberikan kebaikan kepada lebih banyak petani dan produsen lokal,” kata Amanda.

Meski dalam suasana efisiensi karyawan, Sayurbox tetap memastikan bahwa seluruh layanan tidak akan terjadi gangguan dan akan tetap beroperasi seperti biasa.

Menurut Amanda, keputusan efisiensi karyawan tidak ada hubungannya dengan kinerja dari para karyawan atau timnya.

Perempuan itu juga menjelaskan akan memberikan layanan yang terbaik tidak hanya kepada pelanggannya, namun juga kepada para petani yang sudah bekerjasama dengan perusahaan tersebut.

“Keputusan efisiensi karyawan ini tidak ada hubungan sama sekali dengan kinerja dari masing-masing individu atau tim manapun,” tandas Amanda Susanti.

“Tetapi memang dikarenakan oleh rasionalisasi dan restrukturisasi dari bisnis e-grocery Sayurbox agar tetap dapat berkelanjutan (sustainable) dalam jangka panjang,” tutupnya.

(WAN/MIC)