Selain itu, mayoritas responden berpendapat bahwa nantinya akan ada hal negatif jika kompetisi antara China dan AS terus meningkat. Khususnya, sekitar 62 persen responden melihat bahwa keamanan nasional negara mereka dapat terancam.
Lalu, sekitar 57 persen responden berpandang bahwa kondisi politik negara mereka masing-masing akan meningkat atas keberpihakan partai politik ketiga negara antara China dan AS.
Selanjutnya, sekitar setengah dari seluruh responden menyatakan bahwa ketegangan antara China dan AS adalah salah satu tantangan mendesak yang dihadapi negara mereka.
Antara ketiga negara tersebut, Korea Selatan sebesar 59 persen, Singapura sebesar 49 persen, dan Filipina sebanyak 41 persen.
Di sisi lain, melalui laporan EGF, mereka juga menyatakan bahwa AS sendiri sedang meningkatkan kehadirannya di Asia-Pasifik.
“Amerika Serikat telah meningkatkan kehadirannya di wilayah Pasifik, dan menopang aliansi-alinasi, termasuk mitra mereka,” tulis EGF dalam laporannya.
Demikian, kompetisi dan ketegangan antar China dan AS pun dapat dilihat sebagai sebuah sengketa regional oleh EGF. (adk/rge)