ANDALPOST.COM – Pengembang senjata militer milik negara Taiwan, meluncurkan lima jenis drone militer pribumi, Selasa (14/3).
Langkah andal tersebut ditempuh Taiwan lantaran militer China kian meningkatkan ancaman ke negara tersebut.
Drone tersebut dipamerkan di Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-shan.
Tak hanya drone, Taiwan juga memperlihatkan delapan jenis kendaraan udara tak berawak (UAV) yang dikembangkan secara lokal.
Termasuk lima model yang diperlihatkan kepada publik untuk pertama kalinya.
Drone baru buatan Taiwan itu hadir dalam berbagai ukuran serta dilengkapi dengan kemampuan tempur atau pengawasan.
Menurut Direktur Divisi Riset Sistem Penerbangan institut tersebut, Eric Chia mengatakan, bahwa perangkat itu dirancang untuk digunakan oleh berbagai cabang militer Taiwan.
“Menanggapi tren perang global baru, militer kami telah secara aktif membangun kemampuan perang asimetris,” kata Chi.
Chi mengungkapkan, lembaga tersebut telah bekerja untuk mengembangkan teknologi inti guna menerapkan kebijakan swasembada pertahanan nasional.
Senjata baru tersebut diluncurkan saat kepemimpinan Komunis China semakin menegaskan klaim teritorialnya atas Taiwan.
Padahal, Taiwan merupakan negara bagi 23,5 juta orang.
Sehingga, negara itu bersiap untuk melawan ancaman dari negeri tirai bambu tersebut.
Upaya Keamanan
Sementara itu, pada Senin (13/3), pemimpin China Xi Jinping berjanji untuk meningkatkan keamanan nasional dan membangun militer nan kuat.
Terlebih, China semakin menekan Taiwan melalui berbagai cara, termasuk mengirim pesawat dan kapal angkatan laut melintasi garis median Selat Taiwan.
Selama beberapa dekade Selat Taiwan berfungsi sebagai perbatasan kontrol yang informal tetapi sangat dihormati untuk kedua belah pihak.
Namun, China justru mulai meluncurkan latihan militer skala besar sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau itu pada 2022 lalu.
Pasalnya, Taiwan memang sangat bergantung pada Amerika Serikat (AS) guna mempertahankan kemampuan melawan China yang sangat kuat.
Pada awal bulan ini, presiden AS Joe Biden menyetujui penjualan senjata potensial senilai Rp9 triliun ke Taiwan yang mencakup rudal untuk jet tempur F-16 miliknya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.