ANDALPOST.COM – Tambang batu bara di Mongolia Dalam, Cina runtuh. Melalui rekaman CCTV, setidaknya enam orang tewas, enam orang terluka dan empat puluh tujuh orang hilang terkubur runtuhan tambang batu pada, Kamis (23/2).
Rekaman tersebut ditayangkan oleh siaran langsung televisi nasional Cina CCTV. Banyak pekerja tambang yang tertimbun reruntuhan bersama dengan truk yang mereka kendarai.
Evakuasi dimulai pada hari yang sama dengan membawa sembilan ratus orang penyelamat dan anjing pelacak untuk menggali tambang tersebut. Sayangnya, proses evakuasi harus dihentikan sementara karena terjadi longsor.
Longsor tersebut menimbulkan reruntuhan lain selebar seperempat mil dan tinggi dua ratus lima puluh kaki tepat di pinggir kota Alxa League.
Seorang pekerja tambang yang selamat memberikan kesaksiannya akan peristiwa tersebut.
“Saya baru saja mulai bekerja pada pukul satu lewat lima belas siang ketika saya menyadari batu-batu jatuh dari gunung,” ucapnya.
“Saya melihat bahwa situasinya semakin gawat saja, dan evakuasi sudah direncanakan. Namun, ternyata sudah terlambat. Gunungnya runtuh.” lanjutnya.
Mongolia Xinjing Coal Industri yang mengoperasikan tambang itu sempat didenda tahun lalu. Hal itu dikarenakan berkali-kali melanggar peraturan standar keamanan pertambangan.
Baca juga:
The Mukaab, Ka’bah Baru di Arab Saudi |
Sampai sekarang, belum ada pernyataan yang dikeluarkan dari perusahaan tersebut.
Untuk mencegah terjadinya kejadian yang sama di Mongolia Dalam, pemerintah Mongolia Dalam memerintahkan adanya pengecekan untuk semua tambang terbuka di provinsi tersebut pada 24 Februari 2023.
Tindakan Presiden
Sementara itu, Xi Jinping berjanji akan melakukan segala usaha untuk mencari orang-orang yang hilang sekaligus merawat mereka yang terluka.
Sebanyak 60% sumber energi di Cina berasal dari batu bara. Mongolia Dalam sendiri merupakan salah satu provinsi yang memproduksi 90% dari hasil tambang di Cina.
Tahun lalu, Cina berhasil memproduksi total 4.5 milyar ton batu bara, mencatat rekor baru untuk dirinya sendiri.
Cina sempat melarang pengoperasian tambang batu bara yang memproduksi kurang dari 1.200.000 ton batu bara setiap tahunnya.
Tambang batu bara kecil yang tidak memenuhi minimum target tahunan seharusnya terpaksa ditutup.
Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan regulasi dan memaksimalkan investasi pertambangan dalam skala besar dan dengan teknologi yang muktahir.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.