“CEO HYBE memberi pernyataan bahwa akan memastikan manajemen SM yang independen, tetapi saya ingin mengatakan kepada anda semua bahwa janji tersebut sulit untuk ditepati,” kata Cheol Hyuk Jang
Alasan Kedua
Kemudian, alasan kedua adalah HYBE akan mengurangi nilai perusahaan dan harga saham sehingga artis SM akan ditempatkan pada prioritas terbawah.
“HYBE memaksimalkan artis labelnya dengan perilisan album optimal dalam 100 kali setahun. Sehingga alhasil artis SM tidak memiliki pilihan lain dan berada di prioritas terbawah,” kata Cheol Hyuk Jang
Alasan Ketiga
Alasan berikutnya adalah mengenai platform Bubble yang digunakan SM Entertainment dan Weverse yang digunakan HYBE. Menurutnya SM Entertainment akan kehilangan perkembangannya.
Maksud dari kehilangan perkembangannya adalah aplikasi Bubble nantinya akan berintegrasi ke Weverse. Maka secara otomatis platform tersebut nantinya bukan menjadi miliki SM Entertainment.
“SM nantinya kehilangan mesin pertumbuhan dengan hilangnya data yang dapat membantu memperdalam pemahaman penggemar,” jelas Cheol Hyuk Jang dalam akun youtube SMTOWN.
Setelah pihak SM Entertainment merilis pernyataan penentangan tersebut, Jiwon Park selaku CEO HYBE memberikan tanggapan. Ia merespon melalui postingan di akun twitter resmi HYBE
Poin penting dalam pernyataan HYBE adalah bahwa kolaborasi inovasi antara HYBE dan SM Entertainment berdasarkan mutual corporate philosophy.
“Mengintegrasikan kemampuan kreatif HYBE dan SM serta budaya berorientasi konten akan menampilkan inovasi bersejarah di kancah global.”
“Menang bersama, HYBE penuh dengan semangat kemenangan untuk sukses bersama. Kami berharap dapat menikmati lebih banyak kesuksesan bersama penggemar, karyawan, artis, dan pemegang saham di masa mendatang. Jika kami bekerja berdampingan, kami dapat terus memimpin fenomena global K-POP” Jelas Park Jiwon melalui akun twitter resmi HYBE. (lfr/fau)