Apa yang disampaikan Prabowo seolah menjadi gambaran apa yang telah dilakukannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keduanya adalah rival yang bersaing selama kurun waktu sepuluh tahun. Tetapi mereka menjadi akrab dan mengesampingkan ego untuk membangun bangsa.
Hal ini ditunjukkan oleh Prabowo yang dengan sukarela mau menjadi Menteri Pertahanan di masa pemerintahan Presiden Jokowi jilid dua.
Kini hubungan mereka bahkan akrab layaknya sahabat karib. Beberapa kesempatan bahkan Jokowi mempromosikan Prabowo menjadi Presiden.
Padahal Prabowo berasal dari partai yang berbeda dengan Presiden Joko Widodo yang kini mengusung Ganjar Pranowo.
Diketahui, Prabowo saat ini belum mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai Capres di Pemilu 2024 mendatang. Meskipun baik partainya serta PKB yang menjadi koalisi bersikukuh akan mengusung Menhan tersebut.
Memang kecenderungan Prabowo akan sekali lagi mengambil tiket untuk bersaing dalam kontestasi Pilpres.
Namun, potensi lain akan mengarahkan pilihannya bukan menjadi ujung tombak. Melainkan hanya menemani Ganjar Pranowo sebagai Cawapres.
Hal ini menguat lantaran beberapa kali ia bertemu intens secara tertutup dengan Presiden Jokowi.
Memang ini pilihan sulit bagi seorang Ketua Umum Partai yang punya elektabilitas tertinggi untuk ditempatkan di kursi RI 2. Namun melihat keputusannya mengambil kursi Menteri di era Jokowi, Tindakan serupa bukan mustahil dilakukan oleh Prabowo Subianto. (pam/ads)