Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Tiga Astronot Andal China Kembali ke Bumi Setelah Misi Enam Bulan

Tiga astronot China sukses menyelesaikan misi enam bulan dan telah mendarat di bumi. (Sumber: BBC)

ANDALPOST.COM – Tiga astronot andal China telah kembali ke bumi setelah menyelesaikan misi enam bulan mereka pada Minggu (04/12/2022). Diketahui bahwa ketiga astronot tersebut telah memulai misinya sejak 5 Juni lalu.

Ketiga astronot tersebut diterbangkan ke luar angkasa guna mengawasi tahap konstruksi akhir stasiun luar angkasa Tiangong. Rencananya, konstruksi Tiangong itu akan selesai pada bulan November 2022.

Badan antariksa China mengatakan misi ketiga astronot itu sukses ketika ketiga astronot China tersebut mendarat di atas pesawat ruang angkasa Shenzhou-14. Mereka berhasil mendaratkannya pada Minggu sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Komandan Chen Dong dan rekan satu tim Liu Yang serta Cai Xuzhe mengatakan bahwa mereka merasa sehat dan baik-baik saja setelah mendarat.

Pengumuman kembalinya tiga astronot tersebut disiarkan oleh stasiun penyiaran negara CCTV. Diketahui bahwa saat mereka sampai di bumi, staf yang berada di lokasi pendaratan segera membawa tiga astronot itu keluar dari kapsul.

Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan mereka dari luar angkasa menuju bumi adalah sekitar sembilan jam.

Salah satu dari ketiga astronot tersebut merupakan seorang wanita bernama Liu Yang. Ia mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan di stasiun ruang angkasa.

Bahkan, Yang juga mengaku bahwa ia sangat bersemangat dan rindu untuk kembali ke bumi saat berada di sana. Hal ini disampaikan oleh kantor negara Xinhua.

Saat berada di luar angkasa, ketiga astronot tersebut mengawasi kedatangan modul kedua dan ketiga untuk Tiangong. Ketiganya juga melakukan tiga perjalanan luar angkasa guna memeriksa serta menguji fasilitas baru tersebut.

Sesampainya tiba di stasiun luar angkasa, mereka melakukan serah terima ke kru pertama di orbit. Serah terima ini mereka lakukan pada hari Rabu (30/11/2022).

Sebelumnya, kru astronot baru lepas landas dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou-15 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi, barat laut China. Astronot baru tersebut akan tinggal di stasiun Tiangong selama 6 bulan.

Tiangong akan menjadi pos antariksa kedua yang dihuni secara permanen usai Stasiun Luar Angkasa Internasional yang dipimpin oleh NASA. Lebih lanjut, tim astronot yang akan dikirimkan itu juga akan menjadi pelengkap dari 11 misi yang diperlukan untuk merakit stasiun Tiangong.

Stasiun Tiangong sendiri akan beroperasi selama satu dekade serta akan menjalankan eksperimen mengenai gravitasi mendekati nol. Stasiun yang biasa disebut dengan “Istana Surgawi” ini merupakan stasiun luar angkasa permanen baru China.

Kru astronot baru akan fokus pada pemasangan peralatan dan fasilitas di sekitar stasiun luar angkasa. Hal ini diungkap oleh juru bicara Badan Antariksa Berawak China. Setiap tahunnya, China diperkirakan akan meluncurkan dua misi berawak ke stasiun tersebut.

Kebutuhan awak dan astronot baru setiap tahunnya membuat negara itu membuka proses seleksi astronot untuk misi masa depan. Mereka membuka peluang bagi para pelamar dari ‘wilayah administrasi khusus’ Makau dan Hong Kong.

China merupakan negara andal ketiga setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) dalam sejarah yang mampu menempatkan astronot ke luar angkasa serta membangun stasiun luar angkasa. Sebelumnya, mereka telah meluncurkan dua stasiun ruang angkasa percobaan sementara, yakni Tiangong-1 dan Tiangong-2.

Seperti diketahui, Chian telah menempatkan satelit pertamanya ke orbit pada tahun 1970 silam. Kala itu, China tengah mengalami gangguan besar yang disebabkan oleh Revolusi Kebudayaan.

Dalam 10 tahun terakhir, China mampu meluncurkan lebih dari 200 roket ke luar angkasa. Selain itu, mereka juga telah mengirim misi tak berawak ke bulan atau yang disebut Chang’e 5.

Misi Chang’e tersebut bertujuan untuk mengumpulkan serta mengembalikan sampel batuan dan juga menancapkan bendera China di permukaan bulan dalam jangka waktu yang lebih lama daripada bendera AS sebelumnya.

(SPM/MIC)