Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Tokoh Oposisi Islam di Bangladesh Dimakamkan Usai Aksi Unjuk Rasa Brutal

Pemimpin agama bernama Delwar Hossain Sayedee (83) meninggal dunia (Foto: Net)

ANDALPOST.COM — Sebanyak 50.000 orang diperkirakan menghadiri pemakaman seorang pemimpin agama berpengaruh di Bangladesh, Selasa (15/8/2023). Kematian sang tokoh agama terkemuka itu pun memicu unjuk rasa massal.

Pemimpin agama bernama Delwar Hossain Sayedee (83) tersebut dijatuhi hukuman mati pada 2013 karena pemerkosaan dan pembunuhan. Juga penganiayaan terhadap warga Hindu Bangladesh selama perang kemerdekaan negara itu pada 1971 silam.

“Sekitar 50.000 orang mengikuti salat jenazah,” kata wakil kepala polisi distrik tersebut, Sheikh Mustafizur Rahman.

Sayedee, yang hukumannya kemudian dikurangi menjadi penjara seumur hidup, meninggal pada Senin (14/8/2023). Setelah menderita serangan jantung di sebuah penjara di luar Ibu Kota Dhaka.

Tetapi, sebelum menghembuskan napas terakhir, Sayedee sempat dilarikan ke Universitas Kedokteran Bangabandhu Sheikh Mujib (BSMMU).

Pada tahun 2013 lalu, pengadilan setempat meminta Pengadilan Kejahatan Internasional dalam kasus Sayedee, untuk menuntut hukuman mati atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Putusan tersebut tak pelak, memicu protes di seluruh kota yang berubah menjadi kekerasan ketika polisi masuk untuk membubarkan para demonstran.

Namun, pada 2014, Mahkamah Agung (MA) Bangladesh mengurangi hukuman Sayedee menjadi penjara seumur hidup.

Proses Pemakaman

Sementara itu, saat proses pemakaman di kampung halaman Sayedee di distrik pesisir Pirojpur, pengamanan polisi pun diperketat.

Polisi berjaga di dekat rumah sakit tempat Delwar Hossain Sayedee dibawa di Dhaka setelah dia menderita serangan jantung di penjara (Foto: Munir uz Zaman/AFP)

Pasalnya, ribuan pelayat dan pendukung pemimpin Jamaat-e-Islami Delwar Hossain Sayedee berunjuk rasa di luar rumah sakit setelah kematiannya. Meneriakkan “Allahu akbar”, atau “Tuhan Maha Besar”, dengan sejumlah besar polisi dikerahkan.

Lebih lanjut, di tempat lain di negara tersebut, satu orang tewas dalam konfrontasi antara polisi dan kelompok yang mencoba mengadakan upacara peringatan untuk Sayedee.

“Mereka berkumpul dan ingin mengadakan salat jenazah, memicu bentrokan antara mereka dan polisi,” kata petugas polisi tugas Chakaria Mohammed Selim Mia.

“Satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka, termasuk polisi kami,” imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.