Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Tolak Ibu Hamil, Putih: RS Tidak Boleh Menolak Pasien dalam Kondisi Kritis

Illustrasi Ibu Hamil meninggal di RSUD Ciereng. (Design by: Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari buka suara soal kasus Ibu Hamil di Subang, Kurnaesih (39). Menurutnya adanya kasus tersebut menjadi gambaran jika sistem pelayanan kesehatan di Indonesia masih bermasalah.

Putih mengatakan, hal tersebut sangat miris karena RSUD Ciereng tega menelantarkan pasien hingga menyebabkan nyawa melayang.

“Tidak ada faskes apalagi rumah sakit yang menolak pasien dalam kondisi darurat. Keselamatan pasien adalah hal yang utama,” kata Putih Sari, Selasa (7/3).

Legislator RI itu menyampaikan kekecewaannya kepada pihak Rumah Sakit. Lantaran alasan yang disampaikan pihak rumah sakit begitu remeh, yakni penolakan pasien terjadi karena kamar penuh.

Lanjut Putih, harusnya Rumah Sakit bisa terlebih dahulu mementingkan nasib pasien yang sedang dalam keadaan darurat.

“Rumah sakit tidak boleh menolak pasien dalam kondisi kritis. Karena mereka seharusnya menjalankan tata laksana pelayanan kedaruratan pasien dulu baru merujuk ke faskes lain,” kata Putih.

Oleh karena itu, Putih meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera membentuk tim untuk memeriksa dan menindaklanjuti.

Ia berharap, pihak Kemenkes bisa segera mengevaluasi setiap kebijakan yang diterapkan rumah sakit.

“Kementerian Kesehatan harus berbenah terhadap Sistem Rujukan Terpadu (SISRUTE), yang infonya sudah beberapa tahun ini berjalan tapi kenapa kejadian pasien ditolak di rumah sakit masih banyak terjadi di daerah? Ini harus dievaluasi segera,” tandas Putih.

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher juga mengecam tindakan yang menimpa Kurniasih tersebut.

Ia mendesak, agar Kemenkes langsung memeriksa pihak RSUD Ciereng. Karena kecerobohan tersebut menyebabkan dua nyawa melayang.

“Kemenkes harus menindaklanjuti berita ini dengan segera memeriksa RSUD Subang,” katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.