ANDALPOST.COM – Topan Doksuri menghantam Taiwan selatan pada Kamis (27/07/2023), lalu melewati Filipina. Di mana, angin kencang dan hujan badai memicu banjir serta tanah longsor.
Akibatnya, enam orang tewas dalam bencana alam tersebut.
Doksuri merupakan badai yang dikategorikan sebagai topan terkuat kedua oleh biro cuaca Taiwan.
Topan Doksuri menghantam Taiwan selatan dengan kecepatan angin maksimum 191 km (118 mil) per jam pada Kamis pagi.
Kendati begitu, Doksuri sebenarnya telah kehilangan sebagian kekuatannya. Yakni, sejak menerjang garis pantai utara Filipina yang menyebabkan jebolnya tepian sungai, membanjiri desa-desa di dataran rendah, dan puluhan tanah longsor.
Di kota Buguias di provinsi Benguet, tanah longsor mengubur sebuah rumah yang menewaskan seorang ibu, anaknya, dan dua anak lain.
Lalu, di kota resor terdekat Baguio, seorang remaja berusia 17 tahun tewas ketika tanah longsor menghantam rumahnya, terang para pejabat.
Di provinsi Isabela, juga di utara, seorang wanita yang menjual roti di atas gerobak sepeda tewas ketika kepalanya tertimpa pohon kelapa yang tumbang, menurut laporan polisi.
Banyak Transportasi Ditutup
Di Taiwan pada hari Kamis, biro cuaca mengeluarkan peringatan angin dan hujan untuk bagian selatan pulau itu. Termasuk, kota pelabuhan utama Kaohsiung di mana bisnis dan sekolah ditutup serta muncul peringatan tanah longsor.
Semua penerbangan domestik ditangguhkan di pulau tersebut, sementara beberapa penerbangan internasional dibatalkan.
Layanan kereta api antara Taiwan selatan dan timur juga ditutup.
Lebih dari 4.000 orang dievakuasi sebagai tindakan pencegahan, sebagian besar di pegunungan Taiwan selatan dan timur, di mana curah hujan hampir 0,7 meter tercatat di beberapa daerah.
Curah hujan diperkirakan mencapai satu meter.
Topan Doksuri juga menyebabkan aliran listrik terputus dari 15.700 rumah tangga di seluruh Taiwan, tetapi sebagian besar telah pulih kembali.
“Topan Doksuri tidak boleh diremehkan,” kata walikota kota Kaohsiung Chen Chi-mai dalam sebuah posting Facebook.
“Polri dan TNI akan membantu upaya evakuasi paksa jika diperlukan,” ujarnya seraya menunjuk ancaman hujan deras di kawasan pegunungan.
Badai diperkirakan akan mendarat di China selatan pada Jumat (28/07/2023) pagi.
Pusat Meteorologi Nasional China pada hari Rabu (26/07/2023) meningkatkan peringatan topannya dari oranye menjadi merah, penasehat tertinggi di antara sistem peringatan berkode warna empat tingkat.
Pihak berwenang juga mendesak orang untuk menopang makanan, kebutuhan dan lilin sebagai tindakan pencegahan.
Doksuri akan menjadi topan kedua yang mendarat di China dalam waktu kurang dari dua minggu setelah Talim menghantam provinsi Guangdong pada 17 Juli lalu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.