Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Tragis! Jurnalis Asal Perancis Tewas Akibat Serangan Roket

Arman Soldin journalist asal Perancis (NYtimes.com)

ANDALPOST.COM — Seorang pria bernama Arman Sodin (32) yang merupakan jurnalis dari kantor berita AFP, tewas terkena roket saat meliput zona perang di timur Ukraina pada Selasa (9/5).

Saat bersama sekelompok tentara ukraina, tim jurnalis diserang sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Lantas mengakibatkan Soldin tewas lantaran terkena tembakan roket di dekat Chasiv Yar, tepat di sebelah barat Bakhmut.

Kematian Soldin itu diumumkan oleh AFP dalam pernyataan via Twitter, yang mengutip keterangan sejumlah rekan jurnalis lainnya yang menyaksikan insiden itu.

“Kami sangat terpukul mengetahui kematian jurnalis video AFP Arman Soldin di Ukraina bagian timur hari ini,” demikian pernyataan AFP via akun resmi Twitter-nya pada Selasa (9/5) waktu setempat.

“Seluruh pikiran kami tertuju untuk keluarganya dan orang-orang terkasihnya,” lanjut pernyataan itu.

Soldin, menurut  pernyataan AFP, sedang bersama empat koleganya ketika serangan roket itu terjadi. Namun jurnalis-jurnalis lainnya yang ada di lokasi tidak mengalami luka-luka. 

AFP menyebut sekelompok jurnalis itu tengah bersama tentara Ukraina ketika mereka diserang pada Selasa (9/5) sore. Sekitar pukul 16.30 waktu setempat.

Sejak Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina setahun lalu, Soldin menjadi salah satu dari sejumlah jurnalis terkemuka yang tewas.

Arman Soldin yang sedang meliput di zona pertempuran Ukraina (NBC10.Philapheldi.com)

Beberapa jurnalis lainnya yang tewas antara lain, jurnalis foto Fox News Pierre Zakrzewski dan konsultannya Oleksandra ‘Sasha’ Kuvshynova. Kemudian jurnalis dan ahli dokumenter Brent Renaud, serta seorang jurnalis foto bernama Maks Levin. 

Melakukan liputan di garis depan pertempuran membuat sosok Soldin dikenal sebagai reporter berpengalaman, menurut kantor AFP dia juga sempat menjadi  koordinator video AFP di Ukraina sejak September 2022 dan meliput konflik yang terjadi sejak awal invasi Rusia.

“Para jurnalis kami melakukan perjalanan secara rutin ke area ini untuk melaporkan bentrokan di wilayah tersebut, yang menjadi pusat pertempuran di Ukraina selama berbulan-bulan,” sebut AFP dalam pernyataannya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.