Ahmed merupakan bagian dari tim yang datang dari Jerman sebagai misi bantuan Humanity First. Sebuah badan amal internasional yang berfokus pada penanggulangan bencana.
Ia menyebutkan, tim telah merawat cedera fisik, seperti luka dan luka. Serta memberikan dukungan psikologis untuk trauma.
Ahmed pun mengungkapkan, sejauh ini telah merawat sekitar 8.000 pasien.
“Kita tidak boleh lupa bahwa kemanusiaan adalah yang utama, tidak peduli warna kulit, agama atau kebangsaan kita,” tegas Ahmed.
Tak hanya Ahmed, petugas medis militer Turki dan Azerbaijan hingga kini juga masih memberikan perawatan untuk ribuan orang di Kahramanmaras.
Dokter militer dari Turki dan Azerbaijan saling bekerja sama untuk merawat pasien di Kahramanmaras.
Kahramanmaras merupakan salah satu dari 11 provinsi Turki Selatan yang hancur akibat gempa dahsyat pada 6 Februari lalu.
Sementara itu, rumah sakit di kota Necip Fazil yang berdiri di atas lapangan, terdapat 20 petugas medis militer Azerbaijan serta 2 dokter dan delapan perawat.
Mereka telah merawat ratusan pasien bersama Angkatan Bersenjata Turki.
Sebanyak 2.000 pasien telah diperiksa dan 85 prosedur pembedahan dilakukan di rumah sakit lapangan tersebut. (spm/ads)