Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ukraina Digempur Serangan, AS Justru Kebingungan soal Dokumen yang Bocor

Pentagon Amerika Serikat (Foto: REUTERS/Joshua Roberts)

Selain itu, mereka juga tidak gentar jika mendengar suara artileri.

“Dulu lebih seram, tapi sekarang sudah terbiasa,” kata relawan kemanusiaan, Maksym (50).

“Kami bahkan tidak memperhatikan,” tegasnya.

Disaat gempuran Rusia, Ukraina harus mengubah sejumlah rencana militer menjelang serangan balasan lantaran bocornya data rahasia AS.

Tetapi, pejabat AS terus berusaha untuk melacak sumber kebocoran.

Dokumen tersebut berisi topik-topik seperti informasi tentang konflik Ukraina, di mana Washington telah memasok Kyiv dengan senjata dan menyebabkan kecaman internasional atas invasi Moskow.

Menanggapi bocornya data rahasia AS itu, Ajudan Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menyebut rencana strategis Kyiv tetap. Namun, taktik khusus akan berubah.

Beberapa pakar keamanan nasional dan pejabat AS mengklaim pembocor itu mungkin orang Amerika, tetapi tidak mengesampingkan aktor pro-Rusia.

Kian Memanas

Serangan balik Ukraina telah lama disusun usai berbulan-bulan pasukan Rusia menggempur Kyiv.

Terlebih, serangan musim dingin Rusia mengalami kegagalan. Sehingga membuka jalan bagi Ukraina untuk melakukan perlawanan.

Ilustrasi perang Rusia-Ukraina (Foto: AFP/SERGEI SUPINSKY)

Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan, Rusia telah mengirim pasukan khusus dan unit lintas udara guna membantu serangan di Bakhmut.

Rusia juga menyewa tentara bayaran Wagner untuk menguasai wilayah tersebut.

Disisi lain, staf umum Ukraina mengatakan pasukan Rusia mengalami sejumlah kegagalan di daerah barat Bakhmut.

Pasalnya, militer Ukraina mampu menangkis 52 serangan musuh.

Terlepas dari kegagalan tersebut, Rusia sebelumnya berhasil menganeksasi Donetsk, sebuah wilayah dari empat provinsi di timur dan selatan Ukraina.

Sehingga, kini militer Rusia berjuang keras demi mendapatkan Bakhmut agar dapat menargetkan garis pertahanan Ukraina di Chasiv Yar dan membuka jalan bagi pasukannya untuk maju ke dua kota besar di wilayah Donetsk, yaitu Kramatorsk dan Sloviansk.

Diketahui pekan lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan dapat ditarik jika mereka berisiko dikepung.

Kyiv dan Barat mengatakan, kota Bakhmut yang sekarang hancur hanya memiliki kepentingan simbolis. (spm/ads)