Tanggapan Kepala NACP
“Unilever tidak dapat klaim menentang perang sekaligus mendukung mesin perang Putin,” kata Oleksandr Novikov, kepala NACP.
“Kami telah memasukkan perusahaan ini dalam daftar sponsor internasional perang karena ratusan juta kontribusi pajak mereka untuk anggaran Rusia membantu membiayai perang melawan Ukraina dan secara tidak langsung dapat mendanai kelompok tentara bayaran Rusia tertentu,” sambungnya.
“Unilever, di bawah kepemimpinan CEO barunya, Heiner Schumacher, membutuhkan awal yang baru untuk menegakkan nilai-nilai hak asasi manusia. Jika Unilever gagal meninggalkan Rusia, sejarah akan mengingat keterlibatannya dalam perang ini,” tutup Oleksandr.
NACP percaya bahwa tindakan Unilever menunjukkan keengganannya untuk bergabung dengan koalisi bisnis yang etis. Unilever bertanggung jawab dalam pilihannya yang telah memilih sisi demokrasi dan kebebasan.
Pemberian kontribusi besar pada anggaran negara Rusia, Unilever tidak hanya mendukung perekonomian negara ini, tetapi juga secara tidak langsung mendukung tindakan agresor. (paa/fau)