Selain itu, Israel telah mengindikasikan kesediaannya untuk terus membebaskan narapidana Palestina.
PBB melaporkan bahwa gencatan senjata telah memfasilitasi pengiriman pasokan yang lebih penting. Termasuk makanan, air, dan obat-obatan, ke Gaza, sehingga memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi penduduk yang terkepung.
Komunitas internasional menyambut baik perpanjangan gencatan senjata, dan Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir menyambut baik perjanjian tersebut.
Namun, terdapat kekhawatiran yang luas mengenai penghentian permusuhan yang bersifat sementara, mengingat kehancuran yang parah di Gaza dan hilangnya banyak nyawa warga sipil.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah menegaskan bahwa ketika pertempuran kembali terjadi, intensitasnya akan meningkat, mencakup seluruh Jalur Gaza.
Perpanjangan ini mencerminkan keseimbangan dalam negosiasi yang sedang berlangsung dan upaya berkelanjutan oleh para mediator untuk menemukan resolusi konflik yang berkelanjutan.
Meskipun gencatan senjata memberikan penangguhan sementara, kompleksitas dan ketegangan yang sudah berlangsung lama di kawasan ini menggarisbawahi tantangan dalam mencapai perdamaian abadi.
Hari-hari mendatang akan menjadi masa yang sangat penting dalam menentukan apakah upaya diplomatik dapat membuka jalan bagi resolusi yang lebih komprehensif dan bertahan lama, atau apakah konflik di kawasan ini akan kembali terjadi. (paa/ads)