Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melaporkan sebanyak delapan desa terdampak akibat erupsi Gunung Merapi berupa muntahkan awan panas guguran (APG) ke arah Kali Bebeng/Krasak pada pukul 12.12 WIB, Sabtu (11/3).
Kedelapan desa itu meliputi Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Magelang; Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kecamatan Sawangan, Magelang; serta Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Boyolali.
Erupsi Susulan
Sementara itu, hari ini, Minggu (12/3), kembali terjadi beberapa kali erupsi susulan. BPPTKG mencatat sudah ada lima kali erupsi susulan sejak erupsi pertama.
Terakhir kali pada pagi tadi pukul 07:56 WIB. Terjadi erupsi dengan ketinggian luncuran awan panas setinggi 2500 meter mengarah ke barat daya Kali Bebeng.
Kondisi Merapi yang masih rentan mengeluarkan erupsi susulan tentu membuat statusnya ditingkatkan menjadi siaga III. Hingga saat ini radius aman Merapi berada diangka 7 km dari kawah.
Warga yang masih beraktifitas untuk menghindari radius tersebut. Mengingat dikhawatirkan alan terjadi erupsi susulan yang tidak bisa diprediksi.
Selain itu relawan Tagana Jawa Tengah menghimbau, untuk warga kawasan terdampak tetap menggunakan masker.
Saat ini tim relawan BNPB Jateng, SAR dan Tagana sedang berjibaku membersihkan jalanan di kawasan terdampak hujan Abu. Area Kecamatan Dukun di desa Sengi, Paten dan Sewukan menjadi prioritas penyemprotan air. (pam/ads)