Situasi pengkhianatan dan pemberontakan ini menjadi tantangan paling serius terhadap pemerintahan panjang Putin dan krisis keamanan paling serius Rusia sejak ia berkuasa pada akhir 1999. Ini bahkan menjadi momen pengalihan perhatian dan sumber daya dari medan perang di Ukraina, pada saat Kyiv berada di tengah serangan balasan untuk merebut kembali wilayah.
Tentara Ukraina mengatakan sedang “menonton” pertikaian antara Prigozhin dan Putin. Sementara itu Moskow telah memperingatkan bahwa tentara Kyiv memanfaatkan momen untuk memusatkan pasukannya “untuk tindakan ofensif” di dekat Bakhmut.
Signifikansi pemberontakan juga tidak hilang dari para pemimpin dunia, dengan para pemimpin Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman semuanya mengatakan bahwa mereka mengawasi perkembangan dengan cermat.
Rencana pemberontakan inipun sudah terstruktur dengan baik. Putin sebagai pimpinan tertinggi di negara tersebut juga sudah mengetahui niat busuk tersebut. Putin bahkan untuk menghancurkan pemberontakan.
Tapi setelah berbaris melalui beberapa kota di jalan menuju Moskow, Prigozhin menerbitkan rekaman audio yang mengklaim bahwa dia mengubah pasukannya dan kembali ke “kamp lapangan” di Ukraina. Dia mengatakan pasukannya telah datang dalam jarak 200 kilometer (125 mil) dari Moskow. (paa/rge)