Serangan Rusia
Di sisi lain, juru bicara pasukan timur Ukraina Serhiy Cherevaty menyebut serangan Rusia justru lebih sedikit dari biasanya.
“Jika sebelumnya penjajah menyerbu posisi kami dari 35 menjadi lebih dari 50 kali sehari, dalam beberapa hari terakhir jumlah mereka menurun dari 17 menjadi 25,” kata Cherevaty.
Intelijen militer Inggris setuju bahwa kampanye musim dingin Rusia untuk merebut wilayah Donetsk dan Luhansk pada 31 Maret lalu mengalami penurunan.
“Delapan puluh hari berlalu, semakin jelas bahwa proyek ini telah gagal.”
“Pasukan Rusia hanya mendapatkan keuntungan kecil dengan mengorbankan puluhan ribu korban,” terangnya.
Wakil Menteri Pertahanan, Hanna Malyar mengatakan, Bakhmut telah menjadi pertempuran termahal Rusia sejak terjadinya perang.
Terlebih, korban dari Rusia mengalami peningkatan.
Pada tanggal 2 April, kementerian pertahanan Ukraina memperkirakan kematian Rusia pada minggu sebelumnya mencapai 4.000 orang.
“Di beberapa daerah, musuh terlihat gugup, karena waktu tidak tepat, dan sumber daya manusia untuk menyerbu posisi kami lebih sedikit,” kata komandan pasukan darat Ukraina Kolonel Oleksandr Syrskyi.
Serangan Balasan
Ukraina telah menerima 49 dari 258 tank tempur yang dijanjikan, dan Spanyol berjanji akan menerima enam lagi setelah 9 April 2023.
Selain itu, Inggris mengumumkan telah menyelesaikan pelatihan kelompok kedua tentara Ukraina pada howitzer self-propelled AS90 yang disumbangkannya.
Langkah-langkah tersebut ditempuh Ukraina demi mempersiapkan serangan balasan pada musim semi.
Amerika Serikat (AS) juga mengatakan, bakal memasok amunisi sebesar Rp7 triliun ntuk howitzer, artileri roket, sistem anti-udara Patriot dan sistem lain yang telah diberikannya ke Ukraina.
Polandia juga mengungkapkan telah memberikan empat dari 14 pesawat tempur MiG-29 kepada Ukraina.
Tapi masih ada 11.000 orang Ukraina dalam pelatihan di 26 negara, kata juru bicara Pentagon AS Pat Ryder.
Ia mengatakan 1.200 tentara Ukraina lainnya akan berlatih di Jerman dengan personel AS. (spm/ads)