ANDALPOST.COM — Taliban yang telah menguasai Afghanistan semakin membuat keresahan dengan diskriminasi berbasis gender yang semakin menguat di negara tersebut.
Di mana akhir-akhir ini, Taliban mengeluarkan peraturan yang melarang setiap wanita yang tidak mengenakan burqa atau penutup wajah untuk menggunakan transportasi umum taxi.
Selain itu, tidak hanya bagi perempuan yang harus menggunakan burqa yang akan mendapatkan hukuman, melainkan bagi setiap pengendara transportasi umum juga akan mendapatkan hukumnya sendiri.
Dikatakan bahwa setiap pengendara transportasi umum seperti taxi menyetujui untuk membiarkan seorang wanita masuk kedalam kendaraanya tanpa menggunakan burqa, maka pengendara tersebut akan dipukuli dan kendaraannya akan disita.
Hal tersebut tentunya akan sangat memprihatinkan, karena setiap wanita disana bergantung pada penggunaan transportasi umum. Sebab peraturan yang dikeluarkan oleh Taliban juga melarang wanita untuk mengemudi ataupun berkendara.
Penggunaan Burqa bagi Wanita
Dalam penerapan peraturan milik Taliban tersebut pada dasarnya, telah diresmikan sejak bulan Mei 2022.
Di mana, berdasarkan peraturan tersebut telah mewajibkan setiap wanita di negara tersebut untuk mengenakan penutup muka mereka di muka publik.
Akan tetapi, karena penerimaan kekuasaan Taliban dengan intimidasi terhadap perempuan yang semakin marak terjadi di negara tersebut, Taliban harus menghadapi penerapan peraturan yang tidak merata.
Di mana, terdapat perlawanan yang tersebar luas di seluruh Afghanistan yang menentang penggunaan burqa. Sehingga masih banyak wanita yang berjalan di muka publik dengan wajah yang tidak ditutupi.
Dalam laporan WION pada (30/07/2023) menjelaskan, seorang wanita bernama Zareena (24), menjelaskan bagaimana kondisi hidup sebagai wanita di Afghanistan.
“Wanita bahkan tidak bisa duduk di kursi depan taksi,” kata Zareena. Selain itu Zareena juga menjelaskan bahwa dirinya mengalami kesulitan untuk bepergian sendirian menggunakan taxi.
Hal tersebut dikarenakan larangan bagi setiap pengendara taxi mengiyakan seorang wanita sendirian menggunakan transportasi umum. Itu juga sejalan dengan apa yang dilaporkan oleh DW, di mana terdapat kesaksian dari Fereydun yang merupakan seorang pengemudi taxi.
Fereydun sendiri telah menjalani hukumannya ketika membantu seorang wanita tanpa burqa untuk menggunakan jas transportasinya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.