Pemerintah daerah, yang diwakili oleh Komisioner Joko Krisdiyanto, berkomitmen untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dengan pemangku kepentingan terkait untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh masuknya pengungsi Rohingya.
Ketika para pengungsi memulai perjalanan mereka ke pesisir Kabupaten Aceh Utara, isu yang lebih luas mengenai kerja sama regional dan tanggung jawab global dalam menangani krisis pengungsi terus menjadi perhatian yang mendesak.
Beberapa hari ke depan kemungkinan besar kita akan melihat upaya berkelanjutan untuk mencapai keseimbangan yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan dan kepekaan lokal di Aceh.
Siapa Rohingya?
Rohingya adalah sukarelawan Indo-Arya yang predominan beragama Islam dan tinggal di Negara Kesatuan Rakhine, Myanmar.
Sebelum pembunuhan kedatangan Rohingya pada tahun 2017, di mana lebih dari 740.000 pengungsi Rohingya menekan ke Bangladesh, diperkirakan sekitar 1,4 juta Rohingya tinggal di Myanmar.
Pemerintah Myanmar menolak memberikan nama “Rohingya” dan menakutkan mereka untuk mengidentifikasi diri sebagai “Bengali” dalam kensus 2014.
Kaum ini sebenarnya telah mengalami persepsi yang buruk dan diskriminasi dari pemerintah Myanmar. Termasuk pogroman yang terjadi pada tahun 2017.
Pengungsi Rohingya telah menghadapi berbagai cabaran, termasuk kudeta militer pada Februari 2021 dan kondisi buruk di kamp pengungsi Cox’s Bazar di Bangladesh. (paa/ads)