Hal ini mungkin akan hilang jika invasi darat ke Gaza terhenti dengan meningkatnya korban jiwa dan kerugian militer di pihak Palestina.
Perang ini juga dapat menghancurkan dua aspek kebijakan luar negeri Netanyahu, yakni perdamaian dengan Arab Saudi.
Di mana kini terhenti, dan pembatasan terhadap Iran, yang memuji invasi kecil Hamas sebagai kemenangan poros Timur Tengah.
Para perencana militer mengatakan perang Gaza, yang tujuannya adalah pemusnahan Hamas, bisa berlangsung berbulan-bulan.
Netanyahu akan menikmati gencatan senjata politik selama jangka waktu tersebut, kata Asa-El.
Tetapi justru muncul pertanyaan, apakah kesehatan sang PM akan bertahan. Pasalnya, pada Juli lalu, ia dipasangi alat pacu jantung ketika protes hukum meningkat.
Bahkan pada Sabtu (21/10/2023), Netanyahu genap berusia 74 tahun.
Perpecahan
Beberapa komentator pun berpendapat bahwa perpecahan dalam masyarakat Israel, dan sejauh mana perpecahan tersebut melemahkan keamanan nasional, harus dikaitkan secara lebih luas daripada hanya disebabkan oleh Netanyahu saja.
“Kami lupa menjadi saudara, dan terlibat perang,” kata Amit Segal, analis politik di Channel 12 TV, melalui Telegram.
“Belum terlambat untuk memperbaikinya. Berhentilah bertengkar, sekarang,” imbuhnya.
Memperhatikan cemoohan yang ditujukan kepada beberapa menteri kabinet, Asa-El mengatakan perpecahan tampaknya sudah muncul dalam koalisi pemerintah.
“Anda mendengar orang-orang di jalan yang merupakan pendukung alami Likud berbicara tentang mereka dengan sikap permusuhan yang jelas,” katanya.
“Kemarahan akan semakin besar, dan upaya Netanyahu untuk menghindari tanggung jawab hanya akan membuat orang semakin marah,” sambungnya. (spm/ads)