ANDALPOST.COM – Saat mendengar cuaca ekstrem, apakah yang terbayang dalam pikiran Andalpeeps? Padahal, cuaca ekstrem bisa juga termasuk suhu dingin.
Namun tahukah Andalpeeps ternyata cuaca yang mengakibatkan adanya suhu ekstrem itu bisa dikaitkan dengan adanya kematian bayi yang mendadak. Riset tersebut telah dilakukan di Kanada dan Afrika.
Kurniawan Taufiq Khadafi selaku Ketua Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengungkapkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Montreal, Kanada sejak 1981 hingga 2010.
“Terdapat hubungan yang kuat antara suhu bumi yang ekstrem satu hari sebelum muncul kematian. Dan pada hari yang sama terjadi kematian yang sifatnya mendadak akibat adanya peningkatan suhu yang ekstrim,” ungkap dokter spesialis anak yang akrab disapa Kadafi itu pada konferensi pers virtual yang diselenggarakan IDAI pada Selasa, (2/5/2023).
Kebakaran hutan, badai, banjir dan proses presipitasi merupakan salah satu bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim yang membuat terjadinya cuaca ekstrem.
Dalam penelitian tersebut dikatakan, terkait suhu panas yang ekstrem. Laporan penelitian dari Kanada yang pernah meneliti selama 30 tahun (1981 sampai dengan 2010). Menemukan hubungan sangat kuat antara peningkatan suhu bumi dengan angka kematian bayi yang sifatnya mendadak.
Hasil Penelitian
Khadafi mengatakan bahwa dalam penelitian itu disimpulkan bahwa ketika orang tersebut mati secara mendadak. Biasanya hal itu terjadi bersamaan dengan adanya peningkatan suhu bumi yang ekstrem.
Lalu, dalam penelitian tersebut juga dikatakan bahwa usia bayi merupakan umur yang paling rentan mengalami kematian mendadak. Hal tersebut diakibatkan dari kenaikan suhu permukaan bumi yaitu pada bayi usia 3 sampai 12 bulan.
“Mungkin situasi itu tidak begitu tampak di Indonesia. Karena hawa panas itu tidak seekstrem negara-negara di Asia Selatan, seperti India, Bangladesh,” kata dr. Khadafi.
“Tetapi (temuan) ini cukup penting kalau suatu saat nanti ya uap panas itu atau cuaca panas itu, atau suhu panas itu sampai ke di negara kita. Karena resikonya adalah kematian bayi yang sifatnya mendadak,” lanjut dr. Khadafi.
Dampak Cuaca Ekstrem
Khadafi juga menambahkan bahwa cuaca ekstrem yang dimaksud bukan hanya kenaikan suhu permukaan bumi saja. Tetapi hawa dingin atau penurunan suhu bumi juga bisa berisiko pada bayi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.