Yellen mengatakan lembaga IMF’s Poverty Reduction and Growth, yang memberikan pinjaman tanpa bunga kepada negara-negara termiskin di dunia, perlu ditempatkan pada pijakan keuangan yang lebih sehat.
Departemen Keuangan AS pun siap membantu IMF untuk mempertimbangkan opsi tersebut. Termasuk menggunakan sumber dana internal.
Langkah Andal
Yellen menambahkan adanya sejumlah langkah andal untuk evolusi Bank Dunia dan bank pembangunan multilateral lainnya.
Namun, setiap eksplorasi peningkatan modal untuk lembaga hanya dapat dipertimbangkan setelah melaksanakan reformasi yang ditujukan guna memperluas peran mereka di luar pengentasan kemiskinan. Seperti perubahan iklim dan pandemi.
“Kita harus membangun bank yang lebih baik, bukan hanya bank yang lebih besar,” kata Yellen.
Yellen mengungkapkan bank pembangunan multilateral dapat secara kolektif meningkatkan pinjaman mencapai Rp3 kuadriliun selama satu dekade dari sumber daya internal melalui reformasi neraca.
Mereka dapat meningkatkan hal tersebut ke level yang lebih tinggi jika menerapkan rekomendasi dari laporan Kerangka Kerja Kecukupan Modal G20 tahun lalu.
Di antara langkah-langkah reformasi Bank Dunia lainnya, ia juga mendorong serangkaian prinsip baru yang memungkinkan pembiayaan lunak bank untuk tantangan global. Termasuk perubahan iklim, serta langkah-langkah guna meningkatkan sumber daya tersebut.
Yellen ingin bank dunia mengeksplorasi opsi pinjaman kepada peminjam sub-negara dan supra-negara seperti inisiatif vaksin COVAX.
Ia juga menyebut AS berkomitmen untuk menerapkan kesepakatan pajak minimum perusahaan global yang dicapai pada 2021 silam. (spm/ads)