ANDALPOST.COM — Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya tidak akan mungkin bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Lantaran Rusia terus mengobarkan perang, Jumat (2/6/2023).
Sebelumnya, Zelensky memang telah mendesak agar Ukraina menjadi anggota aliansi militer tersebut. Namun, para sekutu terpecah mengenai persetujuan atas hal tersebut.
Pemerintah Barat mewaspadai setiap langkah yang mungkin membawa NATO lebih dekat ke perang dengan Rusia.
Dalam pengarahan bersama di ibu kota Ukraina dengan Presiden Estonia, Alar Karis pun, ia mengatakan bergabung dengan aliansi itu masih merupakan jaminan keamanan terbaik bagi Kyiv.
“Tapi kami adalah orang-orang yang memadai dan memahami bahwa kami tidak akan menarik negara NATO mana pun ke dalam perang.”
“Dan itulah mengapa kami memahami bahwa kami tidak akan menjadi anggota NATO saat perang ini sedang berlangsung. Bukan karena kami tidak mau, karena itu tidak mungkin,” ungkap Zelensky.
Peringatan dari Blinken
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, memperingatkan setiap inisiatif perdamaian yang dapat membantu melegitimasi perebutan wilayah Ukraina oleh Rusia. Ia mengatakan, upaya perdamaian yang adil harus menangani akuntabilitas dan rekonstruksi.
Blinken serta pejabat AS pun menggambarkan perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki bulan ke-16.
Blinken menyebut selama beberapa minggu dan bulan mendatang, beberapa negara kemungkinan akan menyerukan gencatan senjata.
Namun, agar upaya perdamaian mampu bertahan lama, itu membutuhkan partisipasi dan persetujuan penuh Ukraina dalam hal dukungan rekonstruksi dan pemulihan Kyiv.