ANDALPOST.COM – Pihak berwenang China menerapkan lockdown pada 600.000 orang di daerah sekitar pabrik iPhone terbesar di dunia, Rabu (2/11/2022). Hal ini dilakukan akibat beberapa pekerja ada yang melarikan diri untuk menghindari wabah COVID-19.
Semua orang selain sukarelawan pencegahan COVID-19 tidak boleh meninggalkan tempat tinggal mereka kecuali untuk menerima tes dan perawatan medis.
Sebelum diterapkannya lockdown tersebut, beredar gambar di media sosial China yang menunjukkan orang-orang keluar dari pabrik. Pabrik itu merupakan industri teknologi Taiwan Foxconn dan membuat produk untuk Apple.
Banyak karyawan mengeluh di media sosial tentang kondisi yang buruk, kurangnya pasokan dan harus meninggalkan pabrik dengan berjalan kaki untuk menghindari pembatasan transportasi.
Kondisi Pekerjaan di Pabrik
Foxconn mengatakan saat ini ada lebih dari 200.000 pekerja di pabriknya di Zhengzhou.
“Dibayar tidak penting lagi, yang terpenting adalah untuk bertahan hidup,” kata seorang pria berusia 30 tahun yang bekerja di Foxconn kepada AFP, dikutip dari CNA.
Pria tersebut mengatakan dirinya memilih tinggal di pabrik karena takut menambah wabah di kampung halamannya.
“Langkah anti-virus sangat kacau, orang-orang yang negatif virus hidup bersama dengan orang-orang yang positif virus,” kata pekerja itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Dia juga mengungkapkan makanan yang diberikan kepada karyawan tidak mengenyangkan dan mengeluhkan kekurangan obat untuk pekerja yang tengah sakit.
Di sisi lain, China merupakan negara yang berkomitmen pada strategi nol-COVID. Bahkan, mereka menerapkan lockdown, pengujian massal, serta karantina panjang sebagai upaya untuk membasmi wabah tersebut.
Namun, varian baru COVID-19 justru muncul kembali sehingga menyebabkan negara ini hidup di dalam pandemi berkepanjangan.
Semua Bisnis Berjalan dari Rumah
Wilayah di kota Zhengzhou pada Rabu (2/11/2022) meminta semua bisnis dijalankan dari rumah. Hanya perusahaan utama yang diperbolehkan untuk terus beroperasi di kantor.
Bahkan, hanya kendaraan medis dan pengantar barang-barang penting yang diizinkan tetap beroperasi. Lebih dari 600.000 penduduk di wilayah ini harus melakukan tes asam nukleat setiap hari.
Pemerintah setempat memperingatkan bahwa mereka akan menindak tegas semua jenis pelanggaran terkait ketentuan yang telah ditetapkan.
Dahe Daily yang dikelola Partai Komunis mengatakan pemerintah setempat akan memberikan fasilitas bagi masyarakat yang bekerja di Foxconn, termasuk asrama selama tiga hari ke depan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.