Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sejumlah Negara Terbitkan Aturan COVID-19 Bagi Pelancong dari China

Wisatawan berjalan dengan barang bawaan mereka di Bandara Internasional Ibukota Beijing, di tengah wabah COVID-19, Rabu (27/12/2022). (Sumber: REUTERS/ Tingshu Wang)

ANDALPOST.COM – Sejumlah negara di seluruh dunia telah menerbitkan pembatasan atau aturan terkait COVID-19 bagi pelancong dari China. Informasi ini diberikan pada Kamis (29/12/2022).

Beberapa negara tersebut sengaja menerbitkan aturan baru lantaran kasus COVID-19 di negeri tirai bambu itu kian meningkat.

Negara China juga diketahui telah melonggarkan langkah-langkah ketat atau “Zero-COVID“. Sayangnya, pihak China enggan memberikan informasi lebih lanjut terkait varian COVID-19 di negara tersebut.

China justru mengatakanbahwa pihaknya memperkirakan mutasi di masa depan berpotensi lebih ganas tetapi tidak terlalu parah.

Berikut adalah daftar aturan untuk pelancong dari China dari beberapa negara.

Amerika Serikat (AS)

AS akan memberlakukan tes COVID-19 wajib bagi pelancong dari China mulai 5 Januari 2023. 

Semua penumpang pesawat berusia 2 tahun ke atas akan memerlukan hasil tes negatif tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan dari China, Hong Kong, atau Makau. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan orang AS juga harus mempertimbangkan kembali perjalanan ke China, Hong Kong, dan Makau.

India

Negara tersebut telah mengamanatkan laporan tes negatif COVID-19 untuk pelancong yang datang dari China, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Thailand, kata menteri kesehatan.

Penumpang dari negara tersebut akan dikarantina jika menunjukkan gejala COVID-19 atau dinyatakan positif.

Namun untuk pengunjung dari negara lain, mereka akan melakukan tes secara acak kepada para pengunjung negara tersebut.

Jepang

Jepang akan mewajibkan tes COVID-19 negatif pada saat kedatangan untuk pelancong dari China.  Jika mereka dinyatakan positif, maka akan diminta untuk karantina selama tujuh hari.  Kebijakan itu mulai berlaku pada 30 Desember tahun ini.

Pemerintah juga akan membatasi permintaan maskapai penerbangan untuk memperbanyak penerbangan ke China. 

Pemerintah Hong Kong telah meminta Jepang untuk mencabut pembatasan yang mengharuskan penerbangan mendarat di empat bandara yang ditunjuk Jepang, dengan mengatakan keputusan itu akan memengaruhi sekitar 60.000 penumpang.

Italia

Negara tersebut telah memesan penyeka antigen COVID-19 dan pengurutan virus untuk semua pelancong yang datang dari China. 

Bandara utama Milan, Malpensa, sudah mulai menguji penumpang yang datang dari Beijing dan Shanghai.

“Langkah itu penting untuk memastikan pengawasan dan deteksi kemungkinan varian virus untuk melindungi populasi Italia,” kata menteri Orazio Schillaci, saat mengumumkan pengujian wajib bagi penumpang.

Taiwan

Pusat Komando Epidemi Sentral Taiwan (NHCC) mengatakan semua penumpang yang tiba dengan penerbangan langsung dari China, serta dengan kapal di dua pulau lepas pantai, harus menjalani tes PCR pada saat kedatangan.

Taiwan akan menguji pendatang dari China untuk COVID-19 mulai 1 Januari.

Situasi Pemantauan

Australia

Negara Australia mengatakan tidak mengubah aturannya terkait perizinan pelancong dari China.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan bahwa Australia hanya akan memantau situasinya untuk dampak COVID-19 dari China.

“Tidak ada perubahan dalam saran perjalanan, saat ini tetapi kami terus memantau situasinya, karena kami terus memantau dampak COVID-19 di sini, di Australia dan juga di seluruh dunia,” kata Perdana Menteri Anthony Albanese.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.