ANDALPOST.COM – Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, mengatakan bahwa ia akan mundur dari jabatannya dan menyerahkan kekuasaannya kepada putranya bulan depan, Rabu (26/07/2023).
Pengunduran dirinya itu mengakhiri pemerintahannya yang telah berjalan selama empat dekade. Di mana, Hun Sen telah membangun stabilitas setelah perang bertahun-tahun tetapi sayangnya menghambat demokrasi dalam prosesnya.
Hun Sen membuat pengumuman itu beberapa hari setelah Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang dipimpinnya memenangkan 120 dari 125 kursi parlemen dalam pemilihan umum. Lawan yang serius sudah disingkirkan pada titik itu.
Tapi Hun Sen tidak akan menghilang hingga pensiun. Dia mengatakan dia akan tetap sebagai ketua partai yang berkuasa dan anggota Majelis Nasional. Dia baru-baru ini mengatakan dia akan kembali ke pekerjaan perdana menteri jika putranya tidak bekerja dengan baik.
“Saya akan terus sebagai ketua partai yang berkuasa dan anggota Majelis Nasional,” ujarnya dalam pengumuman itu.
Parlemen yang baru terpilih akan bersidang pada 21 Agustus dan kabinet baru akan dilantik pada 22 Agustus, kata Hun Sen.
Setelah Hun Sen Dilanjutkan oleh Hun Manet
Hun Sen, 70, mengatakan putranya, Hun Manet, akan mendapatkan persetujuan kerajaan sebagai perdana menteri pada 10 Agustus dan juga dilantik pada 22 Agustus.
“Hun Manet akan menjadi perdana menteri dalam beberapa minggu mendatang,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa sudah waktunya memberi jalan bagi generasi pemimpin yang lebih muda.
“Sangat perlu memiliki kabinet baru yang sebagian besar terdiri dari anak muda. Mereka bertanggung jawab atas masa depan,” tambahnya.
Ia percaya bahwa putranya dapat melanjutkan perdamaian dan pembangunan jangka panjang.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.