ANDALPOST.COM – Rekor penampakan lebah Asia meningkatkan kekhawatiran akan konsekuensi bencana bagi populasi lebah di Inggris di tahun-tahun mendatang. Lebah invasif ini mendatangkan malapetaka di daratan Eropa dan mengancam untuk menetap di Inggris.
Pemerintah Inggris menemukan sarang dari lebah Asia ini di sekitar wilayah Sussex Timur, Kent, Devon, dan Dorset. Di mana lokasi-lokasi tersebut merupakan habitat dari Lebah Inggris.
Ancaman Baru Bagi Populasi Lebah
Serangga ini memakan lebah dan tawon asli, sehingga merusak keanekaragaman hayati. Peringatan ini muncul ketika para ilmuwan terkemuka merilis laporan global mengenai ancaman yang disebabkan oleh spesies invasif.
Mereka mengatakan penjajah asing berperan dalam 60% kepunahan hewan dan tumbuhan. Dan parahnya lagi, invasi dari lebah tersebut menyebabkan kerugian ekonomi telah meningkat hingga lebih dari £300 miliar ($380 miliar) per tahun di seluruh dunia.
Spesies asing adalah makhluk hidup yang diangkut ke seluruh dunia oleh manusia ke tempat-tempat yang tidak mereka alami, mulai dari tanaman knotweed Jepang hingga jamur yang membunuh pohon ash. Hal ini merupakan salah satu dari lima penyebab utama hilangnya keanekaragaman hayati dan permasalahan ini diperkirakan akan menjadi lebih buruk di beberapa wakttu mendatang.
Laporan pemerintah Inggris mengungkapkan ada beberapa ancaman yang bisa terjadi dari invasi Lebah Asia tersebut seperti:
- Spesies invasif merupakan ancaman besar terhadap alam, ketahanan pangan, dan kesehatan manusia
- Spesies asing invasif berkontribusi terhadap 60% kepunahan global
- Kerugian ekonomi meningkat empat kali lipat setiap dekade, mencapai $423 miliar (£336 miliar) pada tahun 2019
Lebah Asia adalah contoh spesies asing yang berisiko menetap secara permanen di Inggris. Di Folkestone, Kent, salah satu hotspot lebah Asia, peternak lebah Simon Spratley sedang menghitung kerugian yang harus ditanggung lebahnya.
Dia mengatakan predator pemakan lebah menyebabkan kehancuran, dengan 10 dari 17 sarangnya hilang secara berurutan.
“Serangga-serangga ini akan menetap di sini dan mereka akan memangsa semua serangga, terutama lebah madu – yang merupakan sumber makanan alami mereka,” ungkap Simon Spartley.
“Mereka pada akhirnya akan menghancurkan atau mempersulit pemeliharaan lebah bagi semua orang dan mengurangi keanekaragaman [bio] di wilayah Kent dan seluruh Inggris,” lanjut Simon.
Departemen Lingkungan Hidup mengatakan lebah Asia tidak menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap kesehatan manusia dibandingkan tawon atau lebah lainnya, namun dapat menyebabkan kerusakan pada koloni lebah madu dan serangga bermanfaat lainnya.
Masyarakat diimbau ekstra waspada dan segera melaporkan jika melihat kloni dari Lebah Asia tersebut. Sebab dikatakan bahwa perlu tindakan hati-hati ketika mendekati sarang dari Lebah Asia tersebut.
Laporan yang dibuat oleh 86 ahli keanekaragaman hayati ini meninjau ribuan penelitian yang mengamati kerusakan ekologi dan ekonomi yang diakibatkan dari Lebah Asia tersebut. Salah satu penulis laporan tersebut, Prof Helen Roy dari Pusat Ekologi dan Hidrologi Inggris, mengatakan perubahan iklim akan memperburuk situasi di masa-masa mendatang.
“Ancaman di masa depan dari spesies asing yang invasif merupakan kekhawatiran utama. 37% dari 37.000 spesies asing yang diketahui saat ini telah dilaporkan sejak tahun 1970 – sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya tingkat perdagangan global dan perjalanan manusia,” ucap Prof Helen Roy. (paa)