ANDALPOST.COM — Korea Utara siap menutup belasan kedutaan besar termasuk di Spanyol, Hong Kong, dan beberapa negara di Afrika, menurut laporan media dan analis, Selasa (31/10/2023).
Langkah tersebut dapat menyebabkan hampir 25 persen kantor perwakilan Pyongyang ditutup di seluruh dunia.
Penutupan misi diplomatik Korea Utara baru-baru ini merupakan tanda bahwa negara tertutup tersebut sedang berjuang untuk menghasilkan uang di luar negeri karena sanksi internasional, kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada hari Selasa.
Pada Senin (30/10/2023), outlet media pemerintah Korea Utara KCNA mengatakan para duta besar negara tersebut melakukan kunjungan perpisahan kepada para pemimpin Angola dan Uganda minggu lalu.
Media lokal di kedua negara Afrika melaporkan penutupan kedutaan besar Korea Utara di sana.
Angola dan Uganda telah menjalin hubungan persahabatan dengan Korea Utara sejak tahun 1970an.
Mempertahankan kerja sama militer dan menyediakan sumber mata uang asing yang langka seperti proyek pembangunan patung.
“Penutupan kedutaan besar itu akan menjadi salah satu perombakan kebijakan luar negeri terbesar di negara ini dalam beberapa dekade, yang berdampak pada keterlibatan diplomatik, kerja kemanusiaan di negara yang terisolasi, serta kemampuan untuk menghasilkan pendapatan ilegal,” tulis Chad O’Carroll, pendiri situs web NK Pro yang berfokus pada Korea Utara.
Diketahui, lebih dari puluhan misi kemungkinan juga akan ditutup.
Sanksi Internasional
Bahkan tidak menutup kemungkinan besar karena sanksi internasional, kecenderungan Pyongyang melepaskan diri secara global, dan kemungkinan melemahnya perekonomian Korea Utara, katanya dalam sebuah laporan pada hari Rabu (1/11/2023).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.