Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Anggap Konflik Hamas – Israel sebagai Genosida, Direktur HAM PBB Mundur dari Jabatannya

Craigh Mokhiber yang merupakan direktur dewan HAM PBB di New York Sumber: Middle East Monitor

Disisi lain, Israel telah menyangkal tuduhan genosida dan menyebut pernyataan Mokhiber sebagai “tidak adil” dan “bias.” Israel bersikeras bahwa mereka bertindak dalam rangka melindungi diri dari serangan teroris dan telah mengusahakan minimalisasi dampak terhadap warga sipil.

Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama bertahun-tahun dan telah menyebabkan ribuan korban jiwa serta penderitaan manusia yang tak terhitung. 

PBB telah berperan sebagai mediator dan pengamat dalam upaya mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.

Meskipun langkah pengunduran diri Mokhiber menciptakan ketidakpastian, banyak pihak berharap agar situasi di Timur Tengah dapat membaik dan upaya perdamaian tetap dilanjutkan. 

Konflik Israel-Hamas tetap menjadi salah satu isu paling rumit dan berkelanjutan dalam geopolitik global. Lantas peran PBB dalam penanganan konflik ini akan terus menjadi sorotan perhatian internasional.

Peran Mokhiber

Penyataan Mokhiber tersebut ditulis dalam sebuah surat yang dibuat sejak Sabtu (28/10/2023), namun baru terbongkar di media sejak Rabu (1/11/2023). 

Craig Mokhiber menulis pada tanggal 28 Oktober kepada komisaris tinggi PBB di Jenewa, Volker Turk, mengatakan: “Ini akan menjadi komunikasi terakhir saya kepada Anda” dalam perannya di New York.

Jika berbicara tentang kiprah Mokhiber sepertinya sulit untuk memandang Mokhiber sebelah mata. Sebab ia telah bekerja untuk PBB sejak tahun 1992 dan memegang sejumlah peran penting. 

Ia memimpin tugas komisaris tinggi dalam merancang pendekatan pembangunan berbasis HAM. Juga Bertindak sebagai penasihat senior hak asasi manusia di Palestina, Afghanistan, dan Sudan. (paa/ads)