Pembunuhan Khashoggi, seorang Kolumnis Saudi untuk The Washington Post tahun 2018, oleh agen Saudi di Turki pernah mengancam akan mengucilkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan.
Namun krisis energi yang dihasilkan oleh perang Ukraina meningkatkan kepentingan global Arab Saudi untuk membantu memfasilitasi rehabilitasinya.
Ke depan, Riyadh ingin bergabung dengan India atau Brasil, karena hanya sebagai klub, kekuatan menengah ini berharap dapat memberikan dampak di panggung dunia.
“Apakah mereka akan dapat menyepakati semua hal, seperti perang Ukraina, hal ini merupakan keputusan besar,” tegasnya.
Keseimbangan
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 silam. Tetapi, Moskow mengalami kegagalan dalam merebut Kyiy. Namun, berhasil merebut sebagian wilayah Ukraina lainnya.
Beijing, yang mengatakan pihaknya sebagai posisi netral dalam konflik tersebut justru menuai kritikan oleh negara-negara Barat. Sebab menolak mengutuk agresi Moskow.
Kendati begitu, pada hari Jumat Beijing mengumumkan akan turut berpartisipasi dalam pembicaraan di Jeddah.
“China bersedia bekerja dengan komunitas internasional untuk terus memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan penyelesaian politik krisis Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin.
Selain China, India juga telah mengkonfirmasi kehadirannya di Jeddah.
Senada dengan China dan India, Afrika Selatan juga mengatakan turut mengambil bagian dalam acara andal tersebut.
Sementara Arab Saudi telah mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam invasi Rusia serta pencaplokan wilayah secara sepihak di Ukraina timur.
Guna mendapatkan hasil maksimal, Riyadh mengadopsi strategi penyeimbang yang dapat melunakkan Rusia sehingga dapat menghasilkan perdamaian. (spm/ads)