Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

AS-Iran Bertukar Tahanan, Analis Sebut Masih Ada Ketegangan

Siamak Namazi dan Morad Tahbaz, yang dibebaskan selama kesepakatan pertukaran tahanan antara AS dan Iran, tiba di Bandara Internasional Doha, Qatar 18 September 2023. (Foto: REUTERS/Mohammed Dabbous)

ANDALPOST.COM — Pertukaran tahanan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran merupakan sebuah langkah andal untuk meredakan ketegangan antara kedua belah negara, Senin (18/9/2023).

Tetapi, para ahli berpendapat bahwa hal itu tidak berdampak signifikan pada mencairnya hubungan AS-Iran.

Alex Vatanka, direktur program Iran di lembaga think tank Middle East Institute di Washington, DC, menyebut pertukaran tahanan sebagai kesepakatan transaksional.

Perjanjian tersebut juga mencakup pembebasan lima tahanan Iran di AS. Juga pencairan dana Iran sebesar Rp 92 triliun yang diblokir di Korea Selatan lantaran sanksi Washington.

“Setiap orang pada dasarnya menerima kenyataan bahwa hal terbaik yang dapat mereka lakukan saat ini adalah mengambil langkah-langkah kecil untuk mencegah krisis,” kata Vatanka .

“Jadi hanya itu saja. Tidak ada visi besar yang diutarakan oleh siapa pun yang dapat memberitahu kita bahwa perdamaian sedang dalam proses. Tidak ada tanda-tanda itu,” imbuhnya.

Lima warga Amerika yang sebelumnya ditahan di Iran pum diterbangkan ke luar negeri pada hari Senin (18/9/2023). Sebagai bagian dari perjanjian yang difasilitasi oleh Qatar dan negara-negara lain.

Mereka mendarat di ibu kota Qatar, Doha, pada Senin sore dan diharapkan segera bertemu kembali dengan orang-orang yang mereka cintai usai bertahun-tahun menanggung penderitaan, ketidakpastian, dan penderitaan.

Kebuntuan

Tetapi saat Biden serta anggota pemerintahannya memuji pembebasan warga AS yang ditahan tersebut, para pejabat Washington justru berulang kali mengatakan kesepakatan itu tidak akan mengubah pendekatannya terhadap Teheran.

AS dan Iran telah mengalami peningkatan ketegangan sejak tahun 2018, ketika mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan multilateral. Di mana membuat Teheran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi terhadap perekonomian.

Siamak Namazi, Morad Tahbaz dan Emad Sharghi, yang dibebaskan selama kesepakatan pertukaran tahanan antara AS dan Iran, tiba di Bandara Internasional Doha, Qatar 18 September 2023. (Foto: REUTERS/Mohammed Dabbous)

Presiden Joe Biden mulai menjabat pada awal tahun 2021 dan berjanji untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran. Di mana secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Tapi, lantaran beberapa putaran perundingan tidak langsung gagal memulihkan perjanjian tersebut, Washington terus menerapkan rezim sanksi terhadap Teheran dan menambah hukuman lagi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.