Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

AS Kecam Manuver Agresif Beijing di Laut China Selatan

Fotografi udara menunjukkan Pulau Thitu yang diduduki Filipina, juga dikenal sebagai Pag-asa, di Laut Cina Selatan. (Foto: Eloisa Lopez/Reuters)

Pada bulan April lalu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller meminta China untuk menghentikan perilakunya yang provokatif. Serta tidak aman setelah kapal Penjaga Pantai Filipina dan sebuah kapal China hampir saling bertabrakan.

Kementerian Luar Negeri China pun menanggapi permintaan Miller tersebut.

“Kapal Filipina telah menyusup ke wilayah dalam tindakan yang provokatif dan direncanakan,” terang Kementerian Luar Negeri China.

Hubungan China dan AS

Pada bulan Desember 2022, sebuah pesawat China lewat dalam jarak 3 meter (10 kaki) dari kendaraan Angkatan Udara AS lainnya di wilayah udara internasional, nyaris tidak menghindari serangan.

Insiden terbaru terjadi ketika China menolak permintaan untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin. Selama KTT Keamanan Asia Dialog Shangri-La di Singapura minggu ini.

Tetapi terlepas dari ketegangan hubungan antara kedua negara, Presiden AS, Joe Biden mengatakan kepada wartawan bulan ini bahwa ia memperkirakan hubungan antara Washington dan Beijing bakal melunak.

Pasalnya, seorang duta besar baru dari China, diplomat karier Xie Feng, baru saja tiba di Washington, DC.

“Kami berharap Amerika Serikat akan bekerja sama dengan China untuk meningkatkan dialog, mengelola perbedaan dan juga memperluas kerja sama kami sehingga hubungan kami kembali ke jalur yang benar,” kata Feng saat kedatangannya sepekan lalu. (spm/ads)