Melihat kebutuhan mereka, mantan pelanggan menghadiahkan sekantong beras dan satu kendi berisi air berukuran 11 liter. Lucia memperkirakan persediaannya hanya akan bertahan sehari.
Tetapi, Lucia dan keluarganya paling mengkhawatirkan Beatriz, sang ibu. Ia mengidap diabetes dan insulinnya hanya tersisa untuk satu hari.
Lebih buruk lagi, insulin kemungkinan besar telah kehilangan keampuhannya karena obat tersebut harus disimpan di lemari es.
Sedangkan, wilayah La Rinconada sudah berhari-hari tanpa listrik.
“Saya tidak tahu apa dampaknya terhadap tubuh saya,” kata Beatriz sambil bersiap untuk mengambil insulin.
Ia pun melanjutkan, “saya melihat-lihat kerusakannya, dan tiba-tiba kerusakan itu menimpa saya dan saya menyadari bahwa ini benar-benar nyata. Saya harus menahan emosi saya,” katanya.
“Kita benar-benar hidup di neraka, bukan?” sambungnya.
Sulitnya Mendapat Insulin
Meskipun pemerintah Meksiko mengirimkan armada tim tanggap darurat ke Acapulco, tidak ada satupun yang ditempatkan di dekat La Rinconada.
Ditambah lagi, insulin adalah salah satu dari sedikit obat yang tidak mereka bawa karena kurangnya lemari es.
“Orang-orang terus datang dan memintanya, tapi kami harus menolak,” kata Nohemi Morales, seorang perawat yang bekerja di Departemen Kesehatan Meksiko untuk membantu bantuan bencana di kota tersebut.
Agar Beatriz bisa mendapatkan insulin, ia harus meninggalkan Acapulco. Namun, keluarganya tidak memiliki cukup uang untuk membiayai evakuasinya.
Beberapa keluarga di lingkungan tersebut bertahan hidup dengan cara mengais makanan dari supermarket yang telah hancur. (spm/ads)