Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Biden Batalkan Pengeboran Minyak dan Gas Milik Trump

Pengeboran minyak di Alaska (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

Tanggapan lain datang dari Menteri Dalam Negeri, Deb Haaland yang mengatakan bahwa keputusan ini akan melindungi lanskap sensitif yang terkena dampak perubahan iklim secara tidak proporsional. Menyebabkan suhu di Arktik meningkat dua hingga empat kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di planet ini.

Namun pembatalan sewa juga dapat menimbulkan risiko politik seiring dengan meningkatnya harga minyak AS. 

Salah satu kelompok industri mengatakan, hal ini merupakan kemunduran bagi kemandirian energi AS. Sebab Rusia mendapat keuntungan dari penjualan minyak mentah untuk mendanai perangnya di Ukraina.

Kara Moriarty, ketua Asosiasi Minyak dan Gas Alaska, mengatakan, “yang ironis adalah pemerintahan Biden membuat pengumuman ini sehari setelah kita melihat lebih banyak berita utama tentang lebih banyak kapal tanker minyak Rusia yang melakukan perjalanan melalui Selat Bering karena perang di Ukraina.”

Kelompok lingkungan hidup menyambut baik keputusan departemen dalam negeri pada hari Rabu. Bahkan ketika keputusan Biden pada bulan Maret untuk mengizinkan proyek Willow. Di mana oleh para kritikus disebut sebagai “bom karbon” – masih menimbulkan perselisihan.

Proyek Willow di Lereng Utara yang terpencil di Alaska diperkirakan akan menghasilkan hingga 180.000 barel minyak per hari. Serta menghasilkan emisi karbon dioksida selama 30 tahun ke depan setara dengan menambah dua juta mobil di jalan-jalan Amerika. (paa/ads)