Lambatnya visa diterbitkan bagi turis Tiongkok dan ekonomi domestik yang tergagap-gagap membuat banyak orang Tiongkok yang berlibur tidak ingin menghabiskan banyak uang.
Menanggapi berita tersebut, beberapa orang Tionghoa mengatakan secara online bahwa mereka kurang antusias dengan perjalanan internasional.
“Saya tidak mau pergi. Saya merasa perjalanan domestik cukup bagus, seperti pemandangan indah di Xinjiang dan Timur Laut serta makanannya murah,” kata salah satu pengguna Weibo dengan nama pengguna @Chongshengshilangbushilang.
Warga yang optimis
“Meskipun ekonomi secara keseluruhan mendingin, 40% orang (China) mengatakan mereka akan membelanjakan lebih banyak untuk perjalanan,” papar Steve Saxon, mitra di McKinsey & Co.
“Orang ingin membelanjakan uang yang mereka tabung selama COVID untuk perjalanan internasional,” ucapnya yakin.
Di saat yang sama, semenjak diumumkannya penghapusan larangan perjalanan itu, terbukti saham maskapai penerbangan dan perjalanan Korea Selatan mengalami reaksi yang lumayan kuat. Saham biro perjalanan, maskapai penerbangan, dan hotel semuanya melonjak.
Agen perjalanan Lotte Tour Development melihat sahamnya melonjak lebih dari 25%, sementara saham operator hotel mewah Hotel Shilla melonjak 17%.
Maskapai penerbangan Korea Selatan juga mengalami kenaikan, dengan Asiana Airlines naik 7% dan Korea Airlines naik 3,1%. (xin/fau)