ANDALPOST.COM – Pada hari Minggu (13/8/2023) kemarin, Pemerintah China telah mengumumkan adanya rekomendasi kebijakan baru yang dikeluarkan untuk mengoptimalkan iklim investasi asing negara itu. Pemerintah China mengeluarkan rekomendasi tersebut dengan harapan dapat menarik lebih banyak investasi internasional.
Dalam dokumen yang berisi 24 instruksi, Dewan Negara menyatakan bahwa pihak pemerintah China yang berkepentingan dalam proses investasi asing harus terus bisa meningkatkan perlindungan hak dan kepentingan investor asing. penegakan hak kekayaan intelektual termasuk dalam hal yang perlu ditingkatkan.
Dokumen tersebut juga memuat rekomendasi untuk memperkuat bantuan fiskal dan manfaat pajak untuk perusahaan investasi asing. Termasuk aturan yang digadang-gadang akan membebaskan investor asing dari pengurangan pajak pendapatan atas keuntungan yang diinvestasikan kembali di China.
Meski begitu, pengumuman pada Minggu kemarin tersebut barulah rekomendasi. Otoritas China lebih lanjut akan menyelidiki manajemen yang nyaman serta aman untuk para investor asing.
Pemerintah China sedang mengusahakan, agar proses transaksi dengan investor asing dapat berada di kondisi yang aman. Saran itu datang di tengah perselisihan tentang keamanan data antara otoritas dan bisnis luar negeri, terutama perusahaan akuntansi global.
Sejauh ini, China mulai mencari pembiayaan ke luar negeri dan berusaha menarik perhatian para investor akibat kegiatan ekspor yang buruk pasca pandemi dan pemulihan ekonomi yang jauh dari harapan.
Namun, Beijing sejauh ini telah berjuang untuk menarik perusahaan dan investor asing, yang khawatir akan risiko politik di lingkungan. Dimana langkah-langkah keamanan nasional semakin diprioritaskan, dan khawatir tentang dampak memperburuk hubungan antara China dan banyak negara Barat pada operasi mereka.
Namun, Beijing sejauh ini telah berjuang untuk menarik perusahaan dan investor asing, yang khawatir akan risiko politik di lingkungan di mana langkah-langkah keamanan nasional semakin diprioritaskan, dan khawatir tentang dampak memperburuk hubungan antara China dan banyak negara Barat pada operasi mereka.
Berbagai Cara Telah Ditempuh China
Bukan rahasia lagi, pandemi menjadi titik terperosoknya China kedalam jurang ekonomi. Meningkatnya jumlah pengangguran hingga pertumbuhan ekonomi yang melambat membuat Pemerintah China terus memutar otak untuk mengembalikan kejayaannya. Salah satunya ialah dengan menarik investor asing.
China pun telah berkali-kali merevisi aturan-aturannya demi menarik kedatangan para investor. Salah satu aturan yang sempat dikeluarkan China mengenai investor asing adalah Undang-Undang Penanaman Modal Asing.
Pada 1 Januari 2020 lalu, China kembali memberlakukan undang-undang baru yang mengantarkan era baru investasi asing langsung di China. Padahal dulunya China sangat ketat jika adanya investor asing ingin menggelontorkan dananya.
China selalu melakukan kontrol ketat terhadap semua aspek FDI. Baru pada tahun 1986 Cina pertama kali mengizinkan perusahaan yang sepenuhnya dimiliki asing dalam berbagai sektor terbatas.
Menyusul bergabungnya dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), China terus meningkatkan jangkauan kegiatan yang terbuka untuk investasi asing tunggal tanpa memerlukan mitra China. Sepanjang jalan, Cina telah mengembangkan kerangka hukum dan peraturan yang kuat khusus untuk investasi asing.
Namun laporan Financial Times pada akhir Juli lalu mengemukakan bahwa Investor asing menyuntikkan lebih sedikit uang ke ekuitas Cina daripada ke pasar negara berkembang Asia lainnya untuk pertama kalinya dalam enam tahun. Hal ini dikarenakan optimisme investor tentang pertumbuhan Cina berkurang.
Selama 12 bulan terakhir arus masuk inverson asing ke pasar negara berkembang di Asia (kecuali China) lebih dari $41 miliar. Telah melampaui arus masuk bersih sekitar $33 miliar ke ekuitas China daratan melalui skema perdagangan Stock Connect Hong Kong. (paa/rge)