Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Cuaca Ekstrem Sebabkan Kelaparan di Papua, 6 Orang Meninggal Dunia

Cuaca Ekstrem Sebabkan Kelapan di Papua: 6 Orang Meninggal Dunia
Ilustrasi Anak-anak Papua Sedang Membawa Bahan Makanan. (The Andal Post/Clarencia Mayvianti)

ANDALPOST.COM – Data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (30/07/2023) menjelaskan bagaimana kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Puncak Papua Tengah saat ini. 

Dijelaskan bahwa terjadi sebuah kemarau panjang yang berlangsung bersamaan dengan kondisi dingin yang ekstrim memicu para petani mengalami gagal panen kebutuhan pokok sehari-hari. 

Lebih lanjut dampak dari ketidakjelasan cuaca yang ekstrim tersebut membuat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, sulit mendapatkan pasokan makanan terhitung sejak Juni 2023. 

Tidak hanya kesulitan dalam mendapatkan bahan makanan, warga masyarakat di daerah tersebut juga menjadi sulit mendapatkan air bersih karena kekeringan yang melanda. 

Buntut dari rangkaian kejadian di Papua Tengah tersebut menyebabkan enam orang warga yang salah satunya adalah seorang bayi meninggal dunia dikarenakan diare dan dehidrasi.

Penanganan Darurat Pemerintah

Pihak berwenang setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana DAerah (BPBD) memberikan penjelasan bahwa, Kab. Puncak sejak Minggu (30/07) terhitung telah memberikan dampak pada 7.500 ribu jiwa di daerah tersebut. 

Dalam menghadapi bencana yang terjadi, telah dilakukan beberapa upaya penanggulangan sebagai tindakan tanggap darurat. 

Dimana, pemerintah Kab. Puncak telah mendistribusikan bantuan logistik hingga makanan dan alat makan siap saji sebanyak 4.000 paket dan tenda gulung sebanyak 500 lembar. 

Adapun bahan makanan yang didistribusikan antara lain,  sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus.

Terdapat pula bantuan logistik lainnya seperti, pakaian seragam sekolah anak 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.

Pihak pemerintahan pusat berencana untuk langsung turun ke daerah pada Rabu, (02/08/2023) bersama dengan BNPB, untuk memberikan dukungan bagi penanganan darurat kekeringan Papua Tengah. 

Hadir secara langsung, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Muhadjir Effendy sebagai perwakilan Pemerintah Pusat untuk membawa berbagai kebutuhan logistik tambahan.

“Kami BNPB bersama Menko PMK sebagai representasi pemerintah pusat akan hadir memberikan dukungan langsung kepada pemerintah Kabupaten Puncak atas bencana kekeringan. Semoga dukungan itu dapat meringankan beban saudara kita di sana,” ujar Suharyanto.

Tanggapan Presiden Jokowi

Cuaca Ekstrem Sebabkan Kelapan di Papua: 6 Orang Meninggal Dunia
Momen Ketika Presiden Jokowi Memberikan Tanggapan Atas Bencana Kelaparan Papua. (Sumber: Sekretariat Negara)

Tanggapan cepat dan langsung dari pemerintah pusat sendiripun sesuai dengan instruksi Presiden pada Senin (31/07/2023) yang menegaskan bahwa diperlukan penanganan secepatnya pada masalah yang terjadi.

“Saya sudah perintahkan kepada Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Menteri Sosial, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan juga di daerah di Papua untuk segera menangani secepat-cepatnya,” jelas Presiden.

Presiden Jokowi menekankan bahwa bisa dipastikan bahwa permasalahan tersebut diakibatkan oleh cuaca ekstrem di daerah tersebut. 

Presiden ke-7 RI itu menjelaskan bahwa daerah Kab. Puncak merupakan sebuah “daerah spesifik” yang dimana pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi cuaca. 

Selain itu Presiden juga memerintahkan jajaran TNI untuk mengawal proses pengiriman bantuan makanan agar faktor keamanan pengiriman dapat sampai dengan selamat. (ben/fau)