Biden mengatakan presiden Mesir setuju untuk membuka penyeberangan dan sebagai permulaan, mengizinkan masuknya 20 truk berisi bantuan kemanusiaan. Jika Hamas menyita bantuan, “itu akan berakhir,” katanya.
Pejabat Gedung Putih mengatakan bantuan akan mengalir paling cepat pada hari Jumat, setelah jalan-jalan diperbaiki.
Di perbatasan Rafah, antrean truk bantuan telah menunggu berhari-hari untuk masuk. Namun fasilitas tersebut hanya memiliki kapasitas terbatas sebab Mesir masih harus memperbaiki jalan perbatasan yang rusak akibat serangan udara Israel.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan itu disetujui setelah ada permintaan dari Biden.
Dikatakan bahwa Israel “tidak akan menggagalkan” pengiriman makanan, air atau obat-obatan dari Mesir. Selama pengiriman tersebut terbatas pada warga sipil di selatan Jalur Gaza dan tidak diberikan kepada militan Hamas.
Makin Panasnya Israel – Palestina
Serangan roket Palestina terhadap Israel kembali terjadi pada hari Rabu (18/10/2023) setelah jeda selama 12 jam, dan serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut. Termasuk terhadap kota-kota di selatan yang digambarkan Israel sebagai “zona aman” bagi warga sipil.
Pada pekan ini, Biden juga turun tangan untuk mencoba mencari keseimbangan antara menunjukkan dukungan AS kepada Israel. Sekaligus meredam kekhawatiran yang semakin meningkat di antara sekutu-sekutu Arabnya.
Setibanya di sana, Biden memeluk Netanyahu dan menyatakan keprihatinannya atas penderitaan warga sipil Gaza.
Meski dunia tengah ramai mengecam Israel usai meledakan sebuah rumah sakit yang menampung ratusan jiwa, Biden justru membela Israel.
Biden mengatakan ledakan di rumah sakit tersebut tampaknya bukan kesalahan Israel. Ia juga memperingatkan Israel agar tidak membiarkan kemarahan atas serangan mematikan Hamas menguasai mereka. (paa/ads)