Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ditengah Berbagai Ketegangan, Menkeu AS akan Melakukan Perjalanan ke China

Ditengah Berbagai Ketegangan, Menkeu AS akan Melakukan Perjalanan ke China
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen: Sumber: FOX

ANDALPOST.COM – Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen mengatakan akan melakukan perjalanan ke Beijing (China) selama tiga hari. Yakni, pada Kamis (06/07/2023) hingga Minggu (09/07/2023) mendatang. 

Dalam perjalanan yang dilakukan oleh Menteri Janet tersebut, akan membahas berbagai ketegangan yang terjadi antara Amerika dan China belakangan ini.

Yaitu, dimana salah satu dari ketegangan yang akan dibahas adalah undang-undang kontra spionase China yang baru.

Hal tersebut dijelaskan oleh pejabat senior Kementerian Keuangan Amerika Serikat pada Minggu (02/07/2023). 

Disebutkan, bahwa perjalanan yang akan dilakukan oleh Jante itu merupakanlah sebuah kunjungan yang telah lama didorong untuk dilakukan oleh Presiden Joe Biden

Perjalanan tersebut tentunya akan membicarakan lebih lanjut dan juga terkait dorongan dalam memperdalam komunikasi bidang ekonomi dari dua negara tersebut.

Selain itu, pejabat Kementerian Keuangan AS juga mengatakan kepada wartawan bahwa dengan bertemunya Menteri Janet dengan pejabat senior China, diharapkan dapat menstabilkan hubungan. Dan juga, meminimalkan risiko kesalahan ketika ketidaksepakatan yang muncul.

Persaingan Sengit Amerika-China

Perjalanan yang akan dilakukan oleh Menteri Janet sendiri diketahui dilakukan setelah adanya kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Yaitu, Antony Blinken, yang dilakukan beberapa waktu lalu. 

Dalam kunjungan tersebut, diketahui bahwa Menlu AS tersebut melakukan persetujuan dengan Presiden China di Beijing.

Persetujuan tersebut mengenai penstabilan hubungan dan mencegah terjadinya konflik atas persaingan, dan ketegangan yang terjadi akhir-akhir ini. 

Akan tetapi, setelah dilakukanya pertemuan tersebut, Presiden Joe Biden sempat mengeluarkan pernyataan yang sangat menyinggung Beijing. Yakni, dirinya menyebutkan bahwa Presiden Xi Jinping adalah seorang diktator. 

Menanggapi hal tersebut, pihak China pun memprotes keras pernyataan tersebut. Akan tetapi, beberapa analisis yang melihat situasi yang terjadi memperkirakan bahwa hal tersebut hanya akan berdampak kecil dalam tujuan penstabilan hubungan kedua negara. 

Kerjasama di Tengah Persaingan

Dilihat dari berbagai bentuk ketegangan yang terjalin antara kedua negara akhir-akhir ini, pihak Amerika Serikat tetap membawa berbagai agenda kerjasama antara Amerika dan China. 

Ditengah Berbagai Ketegangan, Menkeu AS akan Melakukan Perjalanan ke China
Kerjasama Tetap Berlangsung antara China dan AS di tengah Ketegangan: Sumber: Getty Images

Hal tersebut dilihat dalam pernyataan dari senior Kementerian Keuangan Amerika yang berencana tetap memberitahu Beijing.

Yaitu, memberitahu bahwa Washington akan terus membela hak asasi manusia. Kemudian juga, kepentingan keamanan nasionalnya sendiri melalui tindakan yang ditargetkan terhadap China. 

Namun, terlepas dari berbagai permasalahan dan bentuk penolakan tindakan China oleh Amerika, negara adidaya tersebut tetap ingin mengedepankan kerjasama lebih lanjut dengan Beijing. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.