Padahal, Mawar adalah seorang dokter yang melakukan tugas di pelosok, dan hanya tinggal seorang diri. Namun, belum mendapatkan tanggapan serius, karena belum ada kejadian yang merugikan saat itu.
“Kasus ini pun sepertinya akan sulit diungkap karena beliau tinggal sendiri di rumah dinas,” tambahnya.
Jika terbukti kematian dokter Mawar akibat kasus kriminal, Ning berharap pemerintah dapat lebih memerhatikan kesejahteraan para dokter yang mengabdi di daerah terpencil.
Hal ini karena dokter merupakan definisi sesungguhnya dari pengabdian.
“Beliau seorang wanita, belum menikah, bukan orang asli Papua, mau bekerja di sana, di daerah yang kabarnya bukan daerah yang aman. Beliau tidak mau meninggalkan Papua karena beliau adalah satu-satunya spesialis paru di sana,” tulis Ning.
Ia berharap, rekan kerjanya itu sudah tenang di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Ning juga mendoakan supaya amal baiknya tercatat banyak di surga.
“Semoga kasus ini segera jelas supaya tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi ke depannya. Dokter bisa banyak yang takut ke daerah jika tidak ada jaminan keamanan,” tulis akun @drningz.
Tanggapan Warganet dan Kemenkes
Unggahan Dokter Ning mendapatkan banyak sorotan dan komentar dari warganet Indonesia. Banyak dari mereka menyampaikan belasungkawa terkait kasus kematian yang menimpa Dokter Mawar.
“RIP. Dokter Mawar seorang yang sangat berjasa di Nabire, Papua selama masa pandemi Covid-19 karena beliau satu-datunya Dokter Spesial Paru yang ada di Nabire saat itu sampe sekarang. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” Komentar akun @febrianti_lolopayung.
Selain itu, akun netizen @tanshotsyen juga mengomentari, jika ada dokter masih harus bertaruh nyawa, bayar sendiri uang solar perahu buat keliling mengunjungi pasien yang membutuhkan, dan diberi tanda jasa: Pemerintah Mestinya Malu.
Bahkan, ada juga warganet yang mengaitkan kasus dokter dengan persoalan pemerataan tenaga kesehatan.
“maunya pemerataan nakes tapi gak ada jaminan keamanan di daerah,” timbal akun @asiya_maulana.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pun memberikan tanggapan berupa komentar pada postingan akun Instagram @drningz.
Ia mengatakan, pihaknya telah meminta untuk mencari tahu penyebab kematian Dokter Mawar secara pasti. Nantinya, ia akan memberikan update kasus secara resmi.
“Saya sudah minta diteliti penyebab kematiannya karena apa. Nanti saya minta secara resmi diupdate,” komentar akun Instagram pribadi, Budi, Jumat (10/3).
“Saya juga sedang bicara dengan beberapa pihak terkait strategi layanan kesehatan di Papua yang rawan bagi para nakes. Karena sifatnya agak tertutup tidak bisa saya share ke publik,” tutup Budi. (rnh/ads)