ANDALPOST.COM – Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) membagikan kondisi terkini setelah 325 hari Rusia menginvasi negara tersebut, Sabtu (14/1/2023).
Tak hanya para prajurit, rakyat Ukraina juga berbondong-bondong melawan invasi militer Rusia.
Sejak negara Rusia meluncurkan serangan, sejumlah infrastruktur serta rumah penduduk sipil Ukraina luluh lantak.
Padahal, langkah tersebut melanggar norma Hukum Humaniter Internasional, hukum dan kebiasaan perang.
Rusia Menyerang Ukraina Bertubi-tubi
Bahkan, selama satu hari terakhir, Rusia melancarkan 15 serangan udara serta lima serangan rudal.
Dua serangan tersebut terjadi di infrastruktur sipil Kostyantynivka, Oblast Donetsk.
Lebih lanjut, Rusia juga melancarkan lebih dari 95 serangan Multiple Launcher Rocket System (MLRS), khususnya di Kherson.
Lantaran serangan tersebut, wilayah di penjuru Ukraina pun masih dalam bahaya.
“Kami mendesak Anda untuk tidak mengabaikan sinyal peringatan udara,” terang pihak staf umum UAF.
Prajurit Rusia terus memfokuskan upaya utamanya untuk merebut Oblast Donetsk di dalam perbatasan administratif. Alhasil, mereka terus maju ke arah Bakhmut.
Mereka juga melakukan tindakan ofensif ke arah Avdiiv, kendati menemui kegagalan.
Selain itu, musuh yang berada di kapak Kupyansk dan Lyman terus berupaya untuk memperbaiki posisi taktis.
Wilayah Ukraina yang Menjadi Target
Selama 24 jam terakhir, unit-unit Pasukan Pertahanan Ukraina berhasil menghalau serangan penjajah di beberapa wilayah pemukiman.
Wilayah yang berhasil dihalau ialah daerah di Oblast Luhansk, Oblast Donetsk dan beberapa wilayah lainnya.
“Tidak ada kelompok ofensif musuh yang terdeteksi di kapak Volyn, Polissya, Siversk dan Slobozhansk,” imbuhnya.
Bersamaan dengan hal itu, wilayah pemukiman Mykhailivka dan Yanzhulivka di Oblast Chernihiv menjadi sasaran tembakan prajurit Rusia.
Tak hanya itu, musuh juga menyerang wilayah lainnya di Ukraina, termasuk Popivka, Yastrubshchyna, Studenok dan Pavlivka.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.